Jumat 21 Jul 2023 14:48 WIB

Heru Budi Bakal Cabut KJP Jika Siswa Terbukti Tawuran dan Pelaku Bully

Pj Gubernur DKI Heru Budi akan cabut KJP jika siswa terbukti tawuran dan pelaku bully

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Bilal Ramadhan
Calon pembeli melakukan transaksi menggunakan kartu jakarta pintar (KJP). Pj Gubernur DKI Heru Budi akan cabut KJP jika siswa terbukti tawuran dan pelaku bully.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Calon pembeli melakukan transaksi menggunakan kartu jakarta pintar (KJP). Pj Gubernur DKI Heru Budi akan cabut KJP jika siswa terbukti tawuran dan pelaku bully.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seusai pelaksanaan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di seluruh tingkatan pendidikan di Jakarta, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau kegiatan belajar-mengajar peserta didik baru di SMA Negeri 21 Jakarta dan SMP Negeri 99 Jakarta, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur pada Kamis (20/7/2023).

Dalam kunjungannya, ia mengimbau para murid di sekolah untuk tidak melakukan tindakan perundungan atau bullying antarmurid serta tidak terpengaruh untuk ikut tawuran. Sebab, kalau para murid tersebut terlibat, KJP (Kartu Jakarta Pintar) yang mereka miliki bisa dicabut.

Baca Juga

"Untuk masa depan kalian yang lebih baik, tidak boleh ada bullying dsan tawuran. Kalau terbukti, KJP bisa dicabut," kata Heru dalam keterangannya pada Jumat (21/7/2023).

Kemudian, ia mengingatkan para murid agar belajar dengan tekun dan mengembangkan karakter yang baik selama menempuh pendidikan.

"Kalian sudah diterima di sekolah negeri dan telah melewati MPLS dengan baik. Karena itu, saya harap anak-anak semua dapat belajar dengan tekun dan memiliki karakter yang baik," kata Heru.

Heru memberikan usulan agar setiap hari selama lima menit, para murid dapat maju ke depan kelas untuk bercerita tentang berbagai hal. Dengan begitu, para murid dapat memiliki keberanian berbicara di depan publik dan memupuk rasa percaya diri.

Heru berpesan kepada kepala sekolah dan para pengajar untuk memperhatikan peserta didik di sekolah masing-masing, terutama kehadiran dan kelengkapan perlengkapan sekolah, seperti buku paket, agar kegiatan belajar-mengajar berjalan dengan baik.

"Saya minta lebih diperhatikan lagi dan dipastikan semua siswa sudah mendapatkan alat belajar,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement