Rabu 19 Nov 2025 19:55 WIB

Israel Ingin Spesifikasi Jet F-35 untuk Arab Saudi Dikurangi, Trump Menolak

Trump menjamin Arab Saudi akan mendapatkan F-35 yang setara dengan Israel.

Presiden Donald Trump dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman berjalan di sepanjang Colonnade Gedung Putih, Washington, Selasa (18/11/2025) waktu setempat. Kedatangan Pangeran Mohammed bin Salman di Gedung Putih disambut dengan upacara yang menampilkan marching band, pasukan berkuda pembawa bendera, dan parade militer. Kedua pemimpin berbicara tentang peluang bisnis, perdamaian, kecerdasan buatan, dan bisnis teknologi.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden Donald Trump dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman berjalan di sepanjang Colonnade Gedung Putih, Washington, Selasa (18/11/2025) waktu setempat. Kedatangan Pangeran Mohammed bin Salman di Gedung Putih disambut dengan upacara yang menampilkan marching band, pasukan berkuda pembawa bendera, dan parade militer. Kedua pemimpin berbicara tentang peluang bisnis, perdamaian, kecerdasan buatan, dan bisnis teknologi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjamin spesifikasi jet tempur F-35 yang nantinya akan dijual ke Arab Saudi akan setara dengan yang disediakan Washington untuk Israel. Hal itu dikatakan Trump saat menjawab pertanyaan wartawan di Ruang Oval, Gedung Putih, Selasa (18/11/2025).

"Saya tahu (Israel akan) mau Anda mendapatkan pesawat dengan kaliber yang dikurangi. Saya berpikir itu tidak akan membuat anda senang," kata Trump di sebelah Pangeran Mohammad bin Salman (MBS) dalam konferensi pers bersama.

Baca Juga

"Sejauh yang saya ketahui, Saya berpikir (Arab Saudi dan Israel) keduanya berada di level mereka harus di baris teratas," kata Trump melanjutkan.

"Kami akan membuat kesepakatan. Mereka akan membeli jet-jet F-35."

Gedung Putih kemudian mengumumkan bahwa AS dan Arab Saudi menandatangani kesepakatan dalam hal energi nuklir untuk kepentingan sipil dan penjualan F-35 selama kunjungan Pangerang MBS. Kedua negara meneken sebuah "deklarasi bersama" terkait energi nuklir sipil untuk "membangun dasar hukum kerja sama energi nuklir bernilai miliaran dolar untuk beberapa dekade" demikian pernyataan resmi Gedung Putih.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement