REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT – Serangan-serangan tiada henti pasukan Israel di Tepi Barat akhirnya memicu perlawanan. Pada Rabu Batalyon Jenin dari Brigade al-Quds – sayap bersenjata Jihad Islam Palestina menargetkan pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Aljazirah melaporkan, Batalyon tersebut mengeklaim menargetkan pasukan Israel dengan alat peledak selama serangan mereka di desa Silat al-Harithiya. Jenin telah menjadi titik konflik di Tepi Barat ketika Israel meningkatkan serangannya terhadap wilayah Palestina.
Pasukan Israel telah melancarkan gelombang serangan semalaman di seluruh Tepi Barat yang diduduki, yang mencakup wilayah Jenin, Tubas, Bethlehem, dan Hebron. Selama penggerebekan di kota Beit Ummar, dekat Hebron, pasukan Israel menyerbu sebuah rumah dan mengusir penghuninya setelah menyerang mereka, menurut kantor berita Wafa.
Mereka menutup pintu masuk rumah keluarga tersebut dengan “lembaran besi”. Di al-Yamoun, dekat Jenin, pasukan Israel menembak seorang anak berusia 14 tahun di rumahnya. Dia telah dirawat di rumah sakit dalam kondisi serius.
Dalam penggerebekan di Beit Ummar, dekat Hebron di Tepi Barat yang diduduki, pasukan israel melakukan penangkapan. Kantor berita Anadolu sebelumnya melaporkan bahwa pasukan Israel menangkap sekitar 100 warga Palestina di kota tersebut.
Kini, Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) mengatakan di Telegram bahwa setidaknya 200 orang menjadi sasaran interogasi, dan interogasi lapangan “ekstensif” masih berlangsung. Investigasi tersebut disertai dengan pelecehan, pemukulan dan perusakan properti, tambah PPS.
WAFA sebelumnya melaporkan bahwa pasukan Israel menyerbu sebuah rumah, menyerang penghuninya dan mengusir mereka.
Dipicu serangan pemukim Yahudi yang kian brutal belakangan, dua warga Palestina menikam seorang warga Israel hingga tewas dan melukai tiga lainnya di Tepi Barat yang diduduki pada Selasa. Serangan itu terjadi menyusul serentetan kekerasan yang dilakukan pemukim terhadap warga Palestina di Tepi Barat.
Hal ini terjadi sehari setelah Dewan Keamanan PBB memberikan dukungannya terhadap cetak biru Presiden AS Donald Trump untuk mengamankan dan mengatur Gaza.
Militer Israel mengatakan penikaman itu terjadi di persimpangan Gush Etzion di selatan Yerusalem, tempat di mana banyak serangan dilakukan oleh militan Palestina di masa lalu.
Layanan penyelamatan darurat Israel mengatakan seorang pria berusia 71 tahun meninggal karena luka tusukan di tempat kejadian. Tiga orang lainnya dirawat di rumah sakit, termasuk seorang wanita dalam kondisi serius dan seorang remaja dalam kondisi sedang.
Pasukan Israel kemudian melepaskan tembakan, menewaskan dua penyerang Palestina. Kementerian Kesehatan Palestina kemudian mengidentifikasi mereka sebagai dua remaja berusia 18 tahun yang berasal dari wilayah Hebron.