Rabu 19 Nov 2025 20:22 WIB

Gunung Semeru ‘Awas’, Ratusan Warga Mengungsi

Terdapat tiga desa di dua kecamatan yang terdampak erupsi Gunung Semeru.

Erupsi Gunung Semeru dipantau dari Lumajang, Jawa Timur, Rabu (19/11/2025).
Foto: Dok BNPB
Erupsi Gunung Semeru dipantau dari Lumajang, Jawa Timur, Rabu (19/11/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Status aktivitas vulkanik Gunung Semeru dilaporkan meningkat menjadi ‘Awas’ Rabu sore ini. Ratusan warga di Lumajang dilaporkan telah mengungsi menyusul perkembangan tersebut.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melansir, status Gunung Semeru naik berselang satu jam, dari level III atau ‘Siaga’ ke level IV atau ‘Awas’. Situasi tersebut terjadi pada hari ini, Rabu (19/11), pukul 17.00 waktu setempat atau WIB. 

Baca Juga

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB menyatakan terus memantau perkembangan itu. Khususnya, terkait dengan potensi dampak dan kemungkinan terjadinya pengungsian warga. Menyikapi situasi ini, pemerintah daerah telah menginformasikan kepada warga untuk berhati-hati. 

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto telah memerintahkan jajaran untuk merespons perkembangan situasi dan dampak erupsi, khususnya dampak korban, kerusakan dan pengungsian.

Laporan sementara Pusdalops pada malam ini, terdapat tiga desa di dua kecamatan yang terdampak. Wilayah ini berada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Desa tersebut yaitu Desa Supit Urang dan Desa Oro-Oro Ombo di kecamatan Pronojiwo, dan Desa Penanggal di Kecamatan Candipuro. 

photo
Erupsi Gunung Semeru menyebabkan ratusan warga Lumajang, Jawa Timur, mengungsi pada Rabu (19/11/2025). - (Dok BNPB)

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dibantu unsur terkait telah mengevakuasi warga ke tempat pengungsian. Data sementara sebanyak 300 warga mengungsi sementara waktu di dua tempat. 

Pos pengungsian tersebut tersebar di beberapa tempat, diantaranya Balai Desa Oro-oro Ombo sekitar 200 jiwa dan SD 2 Supiturang 100 jiwa. Selain itu, terdapat sejumlah warga dievakuasi menuju Balai Desa Penanggal. Namun pihak BPBD masih melakukan pendataan di lapangan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement