Kamis 11 Sep 2025 17:32 WIB

Menko Yusril: Saya Sarankan TNI dan Ferry Irwandi Buka Komunikasi dan Prasangka Baik

Yusril menilai langkah pidana harus menjadi yang terakhir.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Prof Yusril Ihza Mahendra di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (10/1/2025).
Foto: Republika.co.id
Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Prof Yusril Ihza Mahendra di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (10/1/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra merespon rencana TNI yang sempat disebut akan melaporkan Youtuber Ferry Irwandi dengan pasal pencemaran nama baik. Yusril mengusulkan TNI dan Ferry bertemu.

"Saya menyarankan TNI membuka komunikasi dan berdialog dengan Ferry Irwandi dalam suasana keterbukaan dan prasangka baik," ujar Yusril, Kamis (11/9/2025).  

Baca Juga

Yusril menekankan jalur hukum pidana harus menjadi langkah terakhir jika upaya lain termasuk dialog tidak menemukan jalan keluar.

"Pidana adalah ultimum remedium. Artinya, jalan terakhir. Selama ada ruang dialog, lebih baik ditempuh terlebih dahulu," ucap Yusril.

Sebelumnya, beredar informasi bahwa TNI berencana melaporkan Ferry Irwandi atas dugaan pencemaran nama baik melalui unggahan di media sosial. Namun, Polri menegaskan laporan tersebut tidak dapat diproses karena Pasal 27A UU ITE merupakan delik aduan yang hanya bisa diajukan oleh individu, bukan institusi.

Terkait tulisan-tulisan Ferry Irwandi di media sosial, Yusril berharap TNI dapat mengkajinya dengan seksama. Yusril mengingatkan aspek kebebasan berekspresi yang mesti dijunjung.

“Kalau tulisan-tulisan itu bersifat kritik yang konstruktif, maka hal itu adalah bagian dari kebebasan menyatakan pendapat, yang merupakan hak asasi manusia dan dijamin oleh UUD kita," kata Yusril kepada wartawan, Kamis (11/9/2025).

Oleh karena itu, Yusril menyarankan TNI dan Ferry dapat berdiskusi. Tujuannya agar kedua belah pihak dapat berbincang dalam ruang terbuka bukan di ruang gelap.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement