Rabu 03 Dec 2025 13:58 WIB

Bahlil Dorong Kader Golkar Melek Digital untuk Menangkan Pemilu 2029

Ketum Golkar minta kader golkar optimistis moncer di Pemilu 2029

Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia setelah fungsionaris DPP Partai Golkar bertemu Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Foto: Antara/Mentari Dwi Gayati
Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia setelah fungsionaris DPP Partai Golkar bertemu Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (27/8/2025).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Ketua Umum DPP (Dewan Pimpinan Pusat) Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa pelantikan Pengurus DPD Partai Golkar Provinsi Lampung bukan sekadar seremoni, tetapi merupakan awal dari perjalanan panjang menuju target politik besar pada Pemilu 2029.

Hal itu disampaikan Bahlil dalam sambutan sekaligus arahan resminya pada acara pelantikan Pengurus DPD Partai Golkar Lampung yang digelar di Hotel Novotel, Bandar Lampung pada Minggu,30 November 2025.

Menurutnya, pelantikan ini merupakan titik awal untuk memperkuat konsolidasi, soliditas, dan kesiapan seluruh elemen partai dalam menghadapi perubahan pola kampanye yang kini semakin berbasis digital. “Pelantikan bukan akhir dari sebuah proses konsolidasi, tapi awal dari proses menuju tujuan di yang besar yakni Pemilu di tahun 2029,” tegas Bahlil.

Selanjutnya, Bahlil menyoroti bahwa strategi pemenangan politik saat ini telah berubah secara signifikan. Kendati konsolidasi konvensional masih dibutuhkan, ia menekankan bahwa kampanye di era digital menuntut kreativitas, komunikasi yang lebih terbuka, serta kemampuan membaca karakter pemilih.

“Jumlah pemilih di tahun 2029 berusia 17 sampai 50 tahun mencapai 73 persen. Ini era digital. Konsolidasi harus habis-habisan, harus menyesuaikan dengan pola baru,” ujarnya.

Bahlil juga menegaskan kembali sejarah panjang kelahiran Partai Golkar sebagai partai yang inklusif, bukan eksklusif.

Ia menjelaskan bahwa Golkar lahir dari 97 organisasi kemasyarakatan, termasuk kelompok petani, nelayan, TNI, Polri, organisasi mahasiswa, hingga organisasi keagamaan seperti Muhammadiyah.

“Golkar lahir untuk mempertahankan ideologi Pancasila dari ancaman ideologi lain. Golkar milik rakyat Indonesia, bukan milik satu keluarga atau satu kelompok,” ucapnya.

Ia menyebut akar sejarah Golkar menjadi modal besar untuk terus menjaga keterbukaan, keberagaman, dan kedekatan dengan rakyat. Bahlil juga menegaskan bahwa Golkar merupakan partai yang sarat pengalaman, baik dalam memenangkan pemilu maupun memimpin pemerintahan.

“32 tahun negara ini dipimpin Golkar, dengan segala plus minusnya. Itu bukti pengalaman panjang kita dalam membangun bangsa,” kata Bahlil.

Dengan komposisi kepengurusan baru yang dianggap solid, Bahlil menyampaikan keyakinan bahwa Partai Golkar Lampung mampu meraih target besar pada Pemilu 2029 mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement