Rabu 03 Dec 2025 13:02 WIB

Menko PMK Minta Maaf Penanganan Bencana Sumatera Belum Maksimal

Menko Pratikno mengatakan, pemerintah telah bekerja keras.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno.
Foto: Dok Kemenko PMK
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyampaikan permintaan maaf atas penanganan bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, yang dinilai masih kurang optimal.

"Pemerintah telah bekerja keras. Mohon maaf jika masih kurang maksimal," kata Menko PMK Pratikno di Jakarta, Rabu (3/12/2025).

Baca Juga

Diakuinya, geografi wilayah bencana sangat berat sehingga menyulitkan upaya distribusi logistik maupun pencarian korban.

"Tantangannya sangat berat. Medan wilayahnya sangat luas. Cuaca juga masih belum mendukung. Tapi seluruh tim dikerahkan untuk membantu saudara-saudara kita yang terisolasi. Jadi mohon doa dan dukungan dari semuanya," kata Menko Pratikno.

Menurut dia, pemerintah telah bekerja keras sejak hari pertama bencana.

"Pak Presiden memerintahkan kepada seluruh jajaran kementerian dan lembaga untuk bekerja keras mengerahkan semua kekuatan untuk mengatasi bencana," kata Menko Pratikno.

Saat ini, penanganan bencana banjir dan longsor di Sumatera dalam tahap tanggap darurat.

Sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menyampaikan bahwa korban meninggal akibat bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat hingga Selasa (2/12/2025), mencapai 708 jiwa dan yang dinyatakan masih hilang ada 499 jiwa.

"Rinciannya Sumatera Utara korban meninggal dunia 294 jiwa dan hilang 155 jiwa. Kemudian untuk Provinsi Aceh per hari ini meninggal dunia 218 jiwa, yang masih hilang 227 jiwa," kata Abdul Muhari.

Untuk Sumatera Barat, lanjutnya, korban jiwa ada 196 jiwa dan dinyatakan masih hilang ada 117 jiwa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement