Selasa 13 Jun 2023 09:27 WIB

Rencana Pertemuan AHY-Puan yang Dinilai Bisa Menjadi Bumerang

Rencana pertemuan AHY-Puan sudah didahului oleh pertemuan sekjen Demokrat dan PDIP.

Puan Maharani (kiri) dan Agus Harimurti Yudhoyono (kedua kiri). Keduanya direncanakan menggelar pertemuan dalam waktu dekat. (ilustrasi)
Foto:

Diketahui terkait rencana pertemuan Puan-AHY, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto sudah bertemu dengan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya. Pertemuan terjadi pada Ahad (11/6/2023) sore di sebuah restoran di Jakarta. 

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Jansen Sitindaon menyampaikan bahwa pertemuan tersebut berlangsung hangat. Hasto sendiri didampingi oleh Ketua Fraksi PDIP DPR Utut Adianto. 

"Di pertemuan tadi dibahas untuk mengatur waktu yang pas kapan mas AHY dan Mbak Puan bertemu sambil mencocokkan jadwal masing-masing," ujar Jansen kepada wartawan, Senin (12/6/2023). 

Waketum Partai Demokrat, Benny Kabur Harman menilai, ada pesan penting dari pertemuan dua sekjen dari dua partai ini. Salah satunya perbedaan terkait pilihan Partai Demokrat dan PDIP menatap Pilpres 2024 mendatang.

"Pesannya clean and clear bahwa keduanya berbeda dalam hal pencalonan tokoh untuk menjadi presiden akan datang," kata Benny melalui akun Twitter resminya di @BennyHarmanID, Senin (12/6).

 

Adapun, Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Hermawi Taslim menyambut baik rencana pertemuan antara Puan dan AHY. Ia sendiri tak melihat pertemuan tersebut sebagai ancaman bagi Koalisi Perubahan untuk Persatuan. 

"Kita membangun koalisi atas dasar saling percaya, jadi kita senang-senang saja dengan segala bentuk silahturahmi antarpartai," ujar Hermawi lewat pesan singkat, Senin (12/6/2023). 

"Tokoh-tokoh partai harus terus saling bersilahturahmi, terlepas dari pilihan politik masing-masing. Silahturahmi adalah sebuah keniscayaan," sambungnya. 

Hermawi menuturkan, PDIP mengusung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sedangkan Demokrat mengusung Anies Rasyid Baswedan. Perbedaan lain Demokrat sistem pemilu terbuka, PDIP mendukung sistem pemilu tertutup.

Meski begitu, ia menekankan, tetap ada persamaan dari Partai Demokrat dan PDI Perjuangan. Salah satunya, lanjut Benny, baik Partai Demokrat maupun PDIP sama-sama mencintai negeri dan menyayangi rakyatnya.

Kemudian, baik PDIP maupun Partai Demokrat, sama-sama ingin ada perubahan dan perbaikan dalam segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Antara lain melalui Pileg dan Pilpres 2024 mendatang.

"Juga sama-sama menolak presiden jadi boneka oligarki," ujar Benny.

Bahkan, ia berpendapat, ada lagi satu pesan yang terpenting atas pertemuan Sekjen PDIP dan Sekjen Demokrat. Yaitu, sama-sama menolak kehendak rezim menunda pemilu atau memperpanjang masa jabatan presiden.

"Pertemuan yang menjanjikan kegembiraan baru untuk rakyat di seantero negeri," kata Benny.

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR Jazuli Juwaini menyambut baik rencana pertemuan antara AHY dan Puan. Ia tak khawatir dengan adanya pertemuan tersebut, Partai Demokrat justru berbalik mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres. 

"Selama ini tim delapan tiga partai itu sudah intensif bertemu, saya kira tidak mudah untuk balik arah, balik badan," ujar Jazuli di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (12/6/2023). 

PKS sendiri mengusung politik silaturahim, sehingga pertemuan AHY dan Puan merupakan hal yang baik. Ditambah, soliditas antara elite politik jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024 merupakan sesuatu yang menyejukkan. 

"Jadi kalau ada partai lain berkunjung ke partai lain bagus tuh. Jadi kita ini antarelemen bangsa, antara ormas, antara partai politik saling kunjung mengunjungi saling silaturahmi dan seterusnya," ujar Jazuli. 

 

photo
9 Cawapres Anies Usulan Demokrat - (Infografis Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement