Kamis 09 May 2024 18:48 WIB

Garuda Muda Harus Diapresiasi Apapun Hasil Indonesia Vs Guinea, Hindari Ujaran Kebencian

Pencapaian Indonesia di Piala Asia U-23 2024 sudah melebihi target dan ekspektasi.

Timnas Indonesia U-23.
Foto: Republika
Timnas Indonesia U-23.

REPUBLIKA.CO.ID, Timnas Indonesia U-23 pada Kamis (9/5/2024) malam WIB menghadapi Timnas Guinea U-23 pada pertandingan play-off perebutan satu tiket ke Olimpiade 2024 di Stadion Clairefontain, Paris, Prancis. Guinea bukanlah lawan yang mudah, sehingga apapun hasil akhirnya nanti, pencapaian Rizky Ridho dkk tetap harus diapresiasi.

Setelah penampilan antiklimaks dengan takluk dari Irak dengan skor 1-2 dari Irak dari partai perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024 sebelumnya, Indonesia tercatat melalui perjalanan yang luar biasa dengan mampu melangkah sejauh ini. Sempat menelan kekalahan menyakitkan kontra Qatar dengan skor 0-2, Skuad Garuda Muda mampu bangkit dan mengamankan kemenangan atas Australia 1-0 serta Yordania 4-1.

Baca Juga

Selanjutnya pada babak perempat final, Indonesia mampu menyingkirkan raksasa sepak bola Korea Selatan secara dramatis melaui drama babak adu penalti. Setelah bermain imbang 2-2 selama 120 menit lebih, Indonesia akhirnya mampu memastikan diri melaju ke semifinal setelah menang adu penalti dengan skor 11-10.

Menjelang laga kontra Guinea, Indonesia diyakini akan melakoni partai berat. Namun, skuad asuhan Shin Tae-yong tentunya tetap akan memberikan penampilan maksimal demi tiket terakhir Olimpiade Paris 2024.

Kuncinya adalah bermain selepas mungkin. Tak dipungkiri, pada laga terakhir melawan Irak, skuad asuhan Shin Tae-yong terlihat sudah sangat terkuras fisik dan mental mereka.

Apalagi, Shin Tae-yong praktik tak bisa leluasa melakukan rotasi pemain pada turnamen Piala Asia U-23. Akibatnya, starting XI skuad Garuda muda diisi oleh pemain yang sejak awal turnamen kerap bermain penuh.

Diharapkan dapat langsung lolos ke Olimpiade, nyatanya Indonesia malah gagal memenuhi ekspektasi dengan takluk di partai semifinal dan partai perebutan tempat ketiga melawan Irak. Setelah gagal memenuhi ekspektasi masyarakat, perlahan euforia masyarakat menurun dan momentum ini patut dimaksimalkan skuad Indonesia untuk tampil lepas dan menorehkan hasil terbaik.

Menjelang laga kontra Guinea, Indonesia dipastikan tak bisa tampil dengan kekuatan terbaik karena beberapa pemain tak bisa ambil bagian karena berbagai alasan. Kali ini Indonesia tak bisa diperkuat beberapa pemain andalan seperti Justin Hubner yang kembali ke klubnya Cerezo Osaka dan Rizky Ridho yang masih menjalani hukuman kartu merah.

Pada gelaran Piala Asia U-23 lalu, dua pemain tersebut merupakan pilar penting dalam pencapaian Indonesia menempati peringkat empat besar turnamen. Indonesia hanya akan mendapatkan tambahan kekuatan dengan kedatangan Alfeandra Dewangga, sementara Elkan Baggott tak akan ambil bagian pada pertandingan ini.

Kedatangan Alfeandra Dewangga diharapkan dapat menjadi solusi bagi lini belakang Indonesia yang pada empat pertandingan terakhirnya selalu kebobolan. Pelatih Indonesia U-23 Shin Tae-yong pun mencemaskan kekuatan lini belakang tim asuhannya.

"Memang sebelum lawan Guinea, jujur skuad kita kurang baik. Bisa dikatakan lini belakang hampir runtuh saat ini. Jadi dengan skuad yang ada sekarang ini kita harus bekerja keras sampai akhir supaya kita bisa mendapat hasil yang baik,” kata Shin.

"Justin memang tidak dilepas Cerezo Osaka, saya mengerti juga pihak klubnya. Tapi ini pertandingan terakhir jadi sebenarnya memang sangat sedih dan sangat disayangkan karena tidak dilepas, karena tim Indonesia ini memang tidak sering mendapatkan kesempatan untuk lolos Olimpiade. Apalagi ini kesempatan terakhir untuk lolos Olimpiade tapi saya merasa kesulitan, sangat disayangkan," tutupnya. 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement