REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengamat komunikasi dan sepak bola Effendi Gazali mengungkapkan alasannya bertemu pelatih Uzbekistan, Timur Kapadze, seusai dirinya menyaksikan langsung kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia di Piala Dunia U-17 2025 di Doha, Qatar. Ia menegaskan, langkah tersebut bukan karena ingin menjadi perantara perekrutan pelatih, melainkan untuk belajar langsung dari negara yang berhasil membangun sistem sepak bola usia muda secara cepat dan efektif.
“Saya bukan agen siapa pun, apalagi agen pelatih. Saya hanya suka nonton Timnas.” ujar Efendi dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (13/11/2025).
Menurut Efendi, perjalanannya ke Tashkent ibu kota dari Uzbekistan dilakukan setelah melihat kemajuan pesat Uzbekistan. “Setelah Timnas Indonesia U-17 kalah 3-1 dari Zambia, saya heran, enam menit bisa tiga gol. Saya kemudian dari Qatar terbang ke Uzbekistan, minta ketemu Timur Kapadze untuk belajar, setelah sebelumnya belajar peradaban sepak bola juga dari Jepang,” katanya.
Ia menyebut, Uzbekistan telah menunjukkan kematangan sistem pembinaan sepak bola yang meniru model Jepang dan Kroasia. “Mereka membina usia muda sangat baik. Tahun 2025 mereka juara Asia usia muda. Mereka belajar dari Jepang dan Kroasia. Mungkin Kapadze cocok menangani Timnas Indonesia U-17,” ujarnya.
Efendi juga menyinggung pentingnya reformasi struktural di tubuh sepak bola nasional. “Peradaban sepak bola harus kita benarkan, kontraknya seperti apa harus jelas,” ucapnya. Ia menilai Ketua Umum PSSI Erick Thohir berhasil membangkitkan semangat baru Timnas Indonesia, namun pembinaan dan liga domestik masih perlu dibenahi.
Dalam pertemuannya di Cafe Bali, Tashkent, Efendi sempat berbincang dengan Kapadze yang disebut sedang mempertimbangkan sejumlah tawaran dari negara lain. “Timur Kapadze sedang 'dizalimi', diganti Cannavaro setelah mengantar negaranya lolos Piala Dunia 2026, untuk yang pertama kali. Tapi dia belum tentu mau (melatih Indonesia). Dia bilang pekan depan akan ke Indonesia untuk liburan ke Bali atau Lombok, ingin lihat sepak bola Indonesia,” tuturnya.
Effendi menambahkan, sudah ada komunikasi awal antara pihak PSSI dan Kapadze. “Ada PSSI kontak via Zoom,” katanya.
Ia mengingatkan agar proses pencarian pelatih dilakukan dengan kriteria yang jelas dan profesional. “Rumuskan kriterianya dulu, baru kita cari pelatih yang tepat. Seperti mencari pekerja lewat lowongan pekerjaan,” pungkas Efendi.
View this post on Instagram