REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polres Metro Jakarta Timur menghentikan penyelidikan kasus tewasnya mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) Kenzha Erza Walewangko (22) di area kampus pada Selasa (4/3/2025) karena tidak ditemukan unsur pidana. Berdasarkan pemeriksaannya, dokter forensik RS Polri Arfiani Ika Kusumawati menemukan alkohol dalam dosis tinggi pada tubuh Kenzha.
"Pada pemeriksaan toksikologi menunjukkan adanya kandungan alkohol dengan kadar yang berbeda-beda di dalam urine, darah dan isi lambung, sementara di hati tidak terdeteksi. Secara keseluruhan menggambarkan telah mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar," kata Arfiani saat konferensi pers terkait kasus tewasnya mahasiswa itu di Polres Metro Jakarta Timur, Kamis (24/4/2025).
Pemeriksaan toksikologi merupakan serangkaian tes untuk mendeteksi dan mengidentifikasi adanya zat berbahaya atau racun dalam tubuh, seperti obat-obatan legal maupun ilegal, zat kimia, atau racun lainnya. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan pada sampel darah, urine, atau air liur.
Arfiani memaparkan, hasil pemeriksaannya menunjukkan adanya kandungan alkohol jenis etanol sebanyak 0,20 persen pada urine, 0,001 persen pada darah dan 1,75 persen pada lambung. Sedangkan hati Kenzha tak terdeteksi adanya alkohol jenis etanol.
Menurut Arfiani, alkohol tidak menjadi penyebab kematian Kenzha secara langsung. Namun, alkohol dalam dosis yang tinggi turut berkontribusi mempercepat kematian karena berpengaruh pada penurunan kesadaran dan kesulitan bernapas.
"Kadar alkohol atau etanol berperan sebagai faktor kontribusi yang mempercepat terjadinya kematian melalui mekanisme penurunan kesadaran yang memungkinkan terjadinya hambatan pernapasan akibat posisi tubuh tertentu atau kita sebut dengan asfiksia postural. Setelah korban mengalami penurunan kesadaran," jelas Arfiani.
Lebih lanjut, Arfiani menyebut, orang dengan kesadaran yang baik akan mudah bangun saat terjatuh, sedangkan Kenzha dalam pengaruh alkohol yang sangat besar sehingga sudah dalam kondisi lemas.
"Pada saat dia posisi terjatuh ditambah lagi pengaruh alkohol, ditambah lagi ternyata ketika terjatuh, ada luka di kepala, ada luka terbuka, tapi kalau luka tersebut berdiri sendiri itu tidak menyebabkan kematian, tapi ini merupakan suatu rangkaian seperti itu. Jadi, makanya saya pikir meninggalnya adalah karena mekanisme dia susah bernapas," ucap Arfiani.