Kamis 04 Dec 2025 01:45 WIB

BBWS C3 Perkuat Ketahanan Pangan dan Air di Banten Tahun 2025

BBWS C3 capai infrastruktur air di Banten 2025, tingkatkan ketahanan pangan dan pengendalian banjir.

Rep: antara/ Red: antara
BBWS C3 perkuat ketahanan pangan dan air di Banten sepanjang 2025.
Foto: antara
BBWS C3 perkuat ketahanan pangan dan air di Banten sepanjang 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG, – Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian (BBWS C3) mencatat capaian penting dalam pembangunan infrastruktur sumber daya air sepanjang tahun 2025 di Banten. Langkah ini memperkuat ketahanan pangan, ketersediaan air baku, dan pengendalian banjir di wilayah tersebut.

Menurut Kepala BBWS C3 Dedi Yudha Lesmana, capaian ini merupakan wujud pelayanan negara dalam memenuhi hak dasar masyarakat terhadap air. "Setiap infrastruktur yang dibangun memiliki tujuan yang jelas, yaitu meningkatkan kualitas hidup masyarakat," ujarnya di Kota Serang, Banten.

BBWS C3 berkomitmen melanjutkan pengelolaan sumber daya air secara lebih terpadu agar manfaat pembangunan dapat dirasakan lebih merata dan berkelanjutan. Sepanjang 2025, BBWS C3 melaksanakan pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) di 49 lokasi, serta revitalisasi Situ Cicinta dan dua embung milik Grup 1 Kopassus sebagai kolam retensi pengendali banjir.

Di sektor irigasi, jaringan baru dibangun di Daerah Irigasi (DI) Cimoyan Pandeglang sepanjang 285 meter, disusul rehabilitasi pada DI Ciujung, DI Cidurian, dan DI Cibaliung yang mencakup total 4.301 hektare layanan. Kebijakan ini didorong oleh Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2025 tentang percepatan rehabilitasi dan operasi jaringan irigasi untuk mendukung swasembada pangan.

Proyek Bendungan Karian Menjadi Kunci

Pada sektor penyediaan air baku, pembangunan Bendungan Karian memasuki tahap akhir. Dengan kapasitas tampung 314,7 juta meter kubik, bendungan ini akan memasok air untuk Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat melalui sistem Karian–Serpong Water Conveyance System (KSCS).

Di sisi pengendalian banjir, program Flood Management in Selected River Basin (FMSRB) di Sungai Ciujung menunjukkan dampak signifikan dengan berkurangnya area genangan. Penguatan tebing dan penataan sempadan Sungai Cibanten juga berlangsung, termasuk integrasi ruang terbuka hijau untuk mengurangi risiko bencana.

Program berbasis pemberdayaan masyarakat seperti Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) dilaksanakan di 381 lokasi, melibatkan 5.715 pekerja lokal, dan meningkatkan luas lahan terairi hingga 20.445 hektare.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement