REPUBLIKA.CO.ID, LUBUK BASUK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat menyatakan sebanyak 169 korban meninggal dunia dampak dari bencana banjir bandang, banjir dan tanah longsor melanda daerah itu.
"Ini data korban meninggal dunia sampai Rabu (3/12) pukul 20.00 WIB," kata Kepala Pelaksana BPBD Agam Rahmat Lasmono di Lubuk Basung, Rabu.
Ia mengatakan korban meninggal dunia itu tersebar di Kecamatan Palembayan, Malalak, Tanjung Raya, Malalak dan Palupuh. Sedangkan korban yang masih dilaporkan hilang 86 orang tersebar di antaranya di Kecamatan Palembayan dan Malalak.
BPBD Agam, Basarnas, TNI, Polri, Palang Merah Indonesia (PMI) dan relawan lainnya bakal melanjutkan pencarian pada Kamis (4/12) pagi. "Mudah-mudahan korban bisa ditemukan dalam waktu dekat," katanya.
Ia menambahkan korban dirawat di rumah sakit akibat mengalami luka sebanyak 35 orang.
Warga yang mengungsi akibat banjir bandang, banjir dan tanah longsor 12.800 orang tersebar di Kecamatan Palembayan, Malalak, Tanjung Mutiara dan lainnya.
Mereka mengungsi di rumah tetangga, lokasi pengungsian yang disediakan, masjid, mushola dan lainnya.
Sementara kebutuhan makan selama pengungsian disediakan oleh dapur umum yang telah didirikan."Kita mendistribusikan bahan kebutuhan untuk pengungsian maupun untuk kebutuhan warga terdampak bencana itu," katanya.