Kamis 24 Apr 2025 18:26 WIB

Sekolah Rakyat, Mensos: Saya Memberikan Rasa Hormat kepada Daerah

Mensos dukung program sekolah rakyat.

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul.
Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengapresiasi tekad dan upaya pemerintah daerah untuk mewujudkan Sekolah Rakyat bagi anak-anak dari kalangan miskin dan miskin ekstrem.

Dalam pernyataan tertulis di Jakarta pada Kamis, ia menyampaikan apresiasi tersebut saat meninjau langsung hari terakhir pelaksanaan Desk Sekolah Rakyat di Gedung Konvensi Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata.

Baca Juga

"Alhamdulillah saya lihat ada semangat dari daerah untuk bisa mengikuti informasi dan sekaligus menindaklanjuti seluruh syarat yang diperlukan," kata Mensos Saifullah.

Ia menjelaskan, Desk Sekolah Rakyat sudah digelar selama lima hari dari Rabu-Kamis (16-17 April 2025) dan dilanjutkan pada Senin-Rabu (21-23 April 2025) di Gedung Konvensi Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata.

Selama itu, Mensos menyebutkan sebanyak 282 pemerintah kabupaten/kota, pemerintah provinsi dan tiga universitas, yaitu Universitas Islam Negeri Sumatra Utara, Universitas Negeri Surabaya, dan Universitas Brawijaya melaksanakan konsultasi terkait penyelenggaraan Sekolah Rakyat.

Melalui Desk Sekolah Rakyat, pihaknya berbagi berbagai informasi terkait persiapan Sekolah Rakyat mulai dari penyediaan lahan, perizinan, rekrutmen guru dan murid serta dukungan sarana prasarana dapat diperoleh.

Dari hasil konsultasi di Desk, ia mengatakan nantinya bisa ditentukan penambahan titik-titik Sekolah Rakyat yang bisa segera dibuka.

"Tentu nanti akan bisa ditindaklanjuti rapat kemudian ditentukan daerah-daerah mana yang bisa diikutkan dalam tahap pertama, dan juga titik-titik mana yang nantinya bisa dibuka proses belajar-mengajar tahun ini," kata Mensos.

Ia pun mengapresiasi kesiapan pemerintah daerah terhadap penyesuaian persyaratan Sekolah Rakyat.

Misalnya, penambahan luas lahan yang tadinya lima hektare menjadi tujuh hektare untuk menunjang fasilitas pendukung Sekolah Rakyat seperti perumahan guru, asrama, tempat belajar siswa, sarana dan prasarana olahraga, serta kegiatan ekstra kurikuler lainnya.

"Jadi ini memang ada perkembangan-perkembangan yang harus disesuaikan oleh daerah. Tetapi sekali lagi saya apresiasi, saya memberikan rasa hormat, daerah berusaha untuk bisa memenuhi semuanya," katanya.

Mensos berharap melalui Desk Sekolah Rakyat, target 200 Sekolah Rakyat bisa terwujud.

Ia juga membuka kemungkinan adanya Sekolah Rakyat yang bisa dibuka tahun ini, di samping 53 cikal Sekolah Rakyat yang saat ini tengah dimatangkan oleh Kementerian Sosial dan K/L lain yang terlibat di dalamnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement