REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Usai menghadiri rapat paripurna DPRD Jawa Barat di Gedung Merdeka, Kota Bandung, Selasa (19/8/2025) sore, 'Raja' Gubernur Dedi Mulyadi melangkah menuruni anak tangga keluar dari Gedung Merdeka. Mengenakan pakaian adat dan Iket Sunda, ia berjalan di karpet merah yang telah terhampar menuju seekor kuda putih yang telah menunggunya di Jalan Asia-Afrika.
Tiba di sebelah kuda putih, Dedi Mulyadi langsung menaikinya. Ratusan masyarakat yang telah lama menantinya, mengelu-elukan Dedi Mulyadi. Para warga berteriak, melambaikan tangan berharap Dedi Mulyadi melirik kepada mereka.
Perlahan, kuda yang ditunggangi Dedi Mulyadi bergerak melangkah. Dua orang petugas berada di samping kiri dan kanan kuda memegang tali yang terpasang di bagian kepala kuda agar terkendali.
Petugas lainnya menjaga ketat di sisi kanan dan kiri peserta kirab budaya agar masyarakat tidak merangsek masuk ke kerumunan peserta. Rombongan kirab budaya yang dipimpin Dedi Mulyadi mulai bergerak maju menuju kantor Gedung Sate.
Mereka melintasi Jalan Soekarno kemudian ke Jalan Cikapundung lalu ke Jalan Braga. Selanjutnya, mereka bergerak melintasi Jalan Perintis Kemerdekaan menuju ke Jalan Wastukencana.
Dilanjutkan ke Jalan Ir H Djuanda lalu menuju Jalan Diponegoro, Kota Bandung. Di belakang Gubernur Dedi Mulyadi, terdapat barisan kepala daerah yang ikut menunggangi kuda. Beberapa di antaranya Bupati Bandung Dadang Supriatna dan Bupati Cianjur, serta Bupati Bandung Barat Jeje.
Sementara itu, di belakang mereka terdapat rombongan peserta kirab budaya yang berasal dari kabupaten dan kota termasuk Pemprov Jawa Barat yang dipimpin oleh Sekda Jabar Herman Suryatman. Tiap kabupaten dan kota menampilkan ciri khas dan keunikan daerah masing-masing.