Senin 06 Nov 2017 00:29 WIB

Soekarwo: Pembangunan Berbasis Spiritual Ciptakan Kemakmuran

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Elba Damhuri
Gubernur Jawa Timur Soekarwo
Foto: Republika/Soekarwo
Gubernur Jawa Timur Soekarwo

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo berkomitmen membangun Jawa Timur dengan berbasis spiritual. Pasalnya, lanjut pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu, pembangunan berbasis spiritual terbukti mampu membuat provinsi yang dipimpinnya menjadi aman, nyaman dan kondusif.

"Pembangunan berbasis spiritual menjadikan provinsi ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur atau provinsi yang subur dan makmur, adil dan aman," kata Pakde Karwo di halaman Tugu Pahlawan Surabaya, Ahad (5/11).

Pakde Karwo mengatakan, pembangunan berbasis spiritual menjadi fokus utama sejak periode pertama kepemimpinannya sebagai Gubernur Jatim. Dampaknya pun sangat luar biasa, di mana pembangunan berjalan dengan lancar, perekonomian tumbuh stabil, dan masyarakat makin sejahtera

Hal itu, terang Pakde Karwo, dibuktikan melalui naiknya produk domestik regional bruto (PDRB) per kapita masyarakat Jatim. Pada 2009, PDRB per kapita Jatim hanya sebesar Rp 18,42 juta. Tahun 2016, naik menjadi Rp 47,7 juta, dan pada 2018 diprediksikan PDRB per kapita Jatim sekitar Rp 62 juta atau meningkat 350 persen dari 2009.

"Ini berkat pembangunan spiritual yang membuat terpeliharanya suasana aman, nyaman, dan kondusif di Jatim. Terima kasih kepada para tokoh agama, seperti kiai, kiai, ulama, masyayich, dan habaib yang terus melakukan syiar agama di Jatim," ujar Pakde Karwo.

Pakde Karwo kemudian menegaskan, pembangunan berbasis spiritual akan terus digiatkan di Jatim. Pria nomor satu di Pemprov Jatim ini mengatakan, terdapat berbagai program yang telah dilaksanakan dan disiapkan untuk memperkuat basis spiritual di provinsi ini.

Pertama, memberikan beasiswa kepada lulusan pendidikan Madrasah Diniyah dengan program Sarjana (S1). Program yang dimulai sejak 2006 hingga 2017 telah mencapai 10.907 guru Madin. Sedangkan yang sudah lulus sebanyak 7.750 guru Madin.

Kemudian, memberikan insentif bagi para penghafal Alquran yang mengajar Alquran. Program ini telah dimulai sejak tahun 2015, dan sampai saat ini yang sudah mendaftar dan lulus seleksi sebanyak 1.058 huffadz.

Pakde Karwo juga mengklaim telah membangun dan membuka program SMK Mini sebanyak 270 SMK di Pondok Pesantren. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keterampilan para santri, memperluas lapangan kerja dan peningkatan kewirausahaan, serta menyediakan tenaga terampil yang dilakukan melalui Balai Latihan Kerja (BLK) Plus.

Agar provinsi ini semakin makmur dan sejahtera, Pakde Karwo juga menjamin gema syiar agama, seperti pengajian, majelis, dan doa bersama akan terus berkumandang di Jatim.

Dia juga menyatakan siap memfasilitasi acara syiar agama seperti ini, yang menuritnya bisa dijadikan kegiatan rutin dalam rangkaian peringatan HUT Provinsi, hari santri, dan lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement