Rabu 19 Nov 2025 03:07 WIB

Dubes RI: Pelaku Penganiayaan PMI di Malaysia Orang Berpendidikan

Pelaku penganiayaan PMI asal Sumatera Barat di Malaysia ternyata orang berpendidikan, sebut Dubes RI Hermono.

Rep: antara/ Red: antara
Dubes RI: Pelaku penganiayaan keji PMI di Malaysia orang berpendidikan.
Foto: antara
Dubes RI: Pelaku penganiayaan keji PMI di Malaysia orang berpendidikan.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR, – Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Malaysia, Dato' Indera Hermono, mengungkapkan bahwa pelaku penganiayaan terhadap pekerja migran Indonesia (PMI) asal Sumatera Barat di Malaysia adalah orang berpendidikan. Insiden ini terjadi di Kuala Lumpur dan melibatkan PMI yang berhasil melarikan diri dari jendela lantai 29 kondominium majikannya.

Menurut Dubes Hermono, pelaku yang merupakan pasangan suami istri asal Malaysia diketahui bekerja sebagai ko-asisten dokter. Hal ini menimbulkan keprihatinan mendalam, mengingat seharusnya mereka memiliki pemahaman lebih baik mengenai hak asasi manusia. PMI tersebut mengalami luka lebam dan luka bakar akibat disiram air panas oleh majikannya.

Dubes Hermono menjelaskan bahwa PMI berhasil kabur dengan merosot melalui tiang bangunan hingga tingkat 27, dan kini telah diamankan di shelter KBRI Kuala Lumpur. Pihak KBRI telah membantu melakukan visum dan melaporkan kasus ini ke kepolisian setempat. Meski pelaku dan keluarganya telah meminta maaf, KBRI menolak untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.

Dubes Hermono meminta pihak kepolisian Malaysia untuk menegakkan hukum secara tegas terhadap pelaku. Ia juga menekankan pentingnya profiling lebih ketat oleh imigrasi Indonesia untuk mencegah pekerja migran nonprosedural, mengingat korban masuk ke Malaysia sebagai wisatawan sebelum bekerja secara ilegal.

Ia mengingatkan bahwa Indonesia dan Malaysia telah menandatangani nota kesepahaman tentang perlindungan pekerja domestik, yang akan sia-sia jika pekerja nonprosedural terus dibiarkan. Dubes Hermono menegaskan bahwa imigrasi memegang peran krusial dalam pencegahan ini, karena mereka adalah satu-satunya instansi yang dilalui para calon PMI nonprosedural untuk pembuatan paspor dan perjalanan ke luar negeri.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement