Rabu 22 Feb 2023 15:02 WIB

Jadi Partai Terbuka di Bawah Airlangga, Elektabilitas Golkar Naik

Bergabungnya Ridwan Kamil dan Pakde Karwo turut mengerek popularitas Golkar.

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto (kiri) bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) saat konferensi pers di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu (18/1/2023). Ridwan Kamil atau Kang Emil resmi bergabung dengan Partai Golkar setelah Ketua Umum Airlangga Hartarto menyerahkan kartu tanda anggota (KTA) dan jas warna kuning Partai Golkar.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto (kiri) bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) saat konferensi pers di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu (18/1/2023). Ridwan Kamil atau Kang Emil resmi bergabung dengan Partai Golkar setelah Ketua Umum Airlangga Hartarto menyerahkan kartu tanda anggota (KTA) dan jas warna kuning Partai Golkar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei Litbang Kompas periode Januari 2023 menunjukkan angka positif bagi Partai Golkar dengan menduduki peringkat kedua. Partai berlambang beringin tersebut menggeser posisi Partai Demokrat dengan meraih elektabilitas 9 persen.

Dari sisi popularitas, Golkar juga mengalami peningkatan dengan  menempati peringkat teratas di atas dibandingkan partai nasional lainnya di angka 86,3 persen. Dosen Ilmu Politik UIN Sjech M Jamil Jambek Bukittinggi, Heru Permana Putra menilai, ada dua faktor naiknya elektabilitas Partai Golkar.

"Pertama karena kinerja dari Ketua Umumnya sendiri Pak Airlangga Hartarto dan kedua karena antara lain masuknya sosok populer seperti Ridwan Kamil dan nama-nama lainnya sebagai kader," kata Heru kepada media di Jakarta, Selasa (21/2).

Heru menilai, Airlangga sebagai Menko Perekonomian dan juga Ketum Partai Golkar rajin melakukan safari politik. Pemberitaan di media massa dan media sosial terkait Airlangga juga memiliki efek di mata masyarakat terkait Golkar sebagai partai yang terbuka terhadap komunikasi ke semua pihak.

"Tentu saja berita-berita seperti ini akan sampai di tengah-tengah masyarakat, apalagi ketika safari politik yang dilakukan Airlangga Hartarto selalu membawa gagasan visi-misi atau ide-ide kebangsaan untuk membuat Indonesia semakin maju," ungkapnya.

Menurut Heru, faktor selanjutnya karena masuknya sosok populer, seperti M Ridwan Kamil sebagai kader Golkar. Hal itu memberi dampak positif bagi partai, terutama bagi masyarakat Jawa Barat yang merupakan daerah dengan pemilih terbesar.

"Ridwan Kamil selama ini memiliki popularitas cukup bagus di tengah-tengah anak muda, belum lagi sosok Pakde Karwo yang juga mantan Gubernur Jawa Timur, dan tokoh anak-anak muda, terus terang ini akan jadi semacam sarana sosialisasi politik juga bagi Partai Golkar," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement