Rabu 19 Nov 2025 01:15 WIB

SUN Energy percepat adopsi "green mining" lewat solusi terintegrasi

Rep: antara/ Red: antara
SUN Energy percepat adopsi
Foto: antara
SUN Energy percepat adopsi "green mining" lewat solusi terintegrasi.

Jakarta (ANTARA) - PT SUN Energy berkomitmen memperkuat dukungan strategis terhadap upaya pemerintah untuk mempercepat dekarbonisasi industri tambang nasional dengan menerapkan konsep green mining berbasis energi terbarukan melalui berbagai solusi energi terintegrasi.

CEO SUN Energy Emmanuel Jefferson Kuesar optimistis berbagai solusi yang ditawarkan pihaknya dapat membantu sektor pertambangan Indonesia menghadapi tantangan dalam memenuhi target keberlanjutan serta menjaga efisiensi biaya operasional.

"Melalui inovasi teknologi energi bersih dan rendah emisi, SUN Energy bersama ekosistem bisnis kami siap berkomitmen menjadi katalis transformasi industri tambang Indonesia menuju industri yang lebih hijau dan berkelanjutan," ucapnya dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa.

Emmanuel menuturkan, umumnya lokasi tambang di Indonesia berada di wilayah terpencil (off-grid) dan sangat bergantung pada mesin diesel sebagai sumber energi listrik.

Ketergantungan tersebut, lanjut dia, menyebabkan biaya bahan bakar membengkak, mencakup 25 hingga 40 persen dari total biaya operasional, bahkan bisa mendekati 50 persen pada tambang dengan tingkat pemakaian energi yang tinggi.

Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya menghadirkan solusi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang terintegrasi dengan sistem penyimpanan energi baterai (Battery Energy Storage System/BESS), salah satunya terwujud melalui kolaborasi dengan PT Cipta Kridatama.

Ia menyatakan teknologi tersebut mampu mengurangi konsumsi bahan bakar dan biaya logistik energi secara signifikan, serta menjamin pasokan listrik stabil selama 24 jam.

Selain itu, terdapat pula inovasi teknologi Solar PV Roll Up yang diterapkan di PT Berau Coal. Teknologi panel surya gulung tersebut dirancang khusus untuk menunjang aktivitas tambang yang berpindah-pindah, sehingga mudah dibongkar pasang dan dipindahkan antar lokasi (site).

Untuk mendukung kegiatan tambang yang ramah lingkungan, Emmanuel menuturkan pihaknya juga menawarkan layanan Sustainability-as-a-Service yang mencakup elektrifikasi armada dan pengelolaan air.

Layanan tersebut terdiri dari Fleet-as-a-Service (FaaS) berupa penyediaan kendaraan listrik operasional tambang, yang dijadwalkan mulai beroperasi pada akhir 2025 di salah satu perusahaan tambang besar di Indonesia.

Layanan lainnya adalah pengelolaan air berkelanjutan, salah satunya di PT Berau Coal menggunakan sistem ultrafiltration dan reverse osmosis untuk memurnikan air proses tambang agar dapat digunakan kembali.

Berbagai inisiatif tersebut sejalan dengan komitmen pemerintah menuju Net Zero Emission 2060 serta penerapan Good Mining Practice sesuai Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

Hingga saat ini, solusi energi bersih dari SUN Energy telah diterapkan di lebih dari 15 lokasi tambang di seluruh Indonesia.

“Transisi menuju green mining bukan hanya soal mengganti sumber energi, tetapi membangun fondasi baru bagi industri yang efisien, rendah emisi, dan berketahanan jangka panjang,” ujar Emmanuel Jefferson Kuesar.

 

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement