Kamis 08 May 2025 14:36 WIB

Enggan Kirim Warga ke Barak, Pramono Punya Cara Atasi Tawuran di Jakarta

Gubernur Pramono siap menindak tegas pelaku aksi tawuran agar tidak kembali terjadi.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi tawuran, khususnya para pelajar di Jakarta, masih kerap terjadi. Terakhir, aksi tawuran terjadi di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan pada Selasa (6/5/2025).

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengaku, ngeri melihat aksi tawuran yang masih kerap terjadi di wilayah Jakarta. Pasalnya, warga, termasuk para remaja yang terlibat aksi tawuran juga membawa senjata tajam. Karena itu, Pramono siap menindak tegas aksi tawuran agar tidak kembali terjadi.

Baca Juga

"Saya terus terang melihat di Youtube konten tawuran itu, saya ngeri karena banyak yang membawa senjata tajam dan untuk itu saya akan segera yang seperti ini akan kita tangani dengan cara tegas," kata Pramono di Jakarta, Kamis (8/5/2025).

Selain melakukan penindakan dengan tegas, ia menilai, perlu upaya pencegahan dalam mengatasi aksi tawuran. Karena itu, Pramono akan lebih mengoptimalkan jajarannya untuk bisa mencegah aksi tawuran.

Untuk pencegahan, ia mengaku, telah menginstruksikan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk melakukannya. Satpol PP diminta terus berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk bisa melakukan pencegahan.

"Saya juga baru dari teman-teman sekalian bahwa yang biasanya yang melakukan tawuran itu kondisinya tidak sepenuhnya dalam keadaan sadar dan untuk itu operasi harus juga dilakukan untuk mencegah, jangan sampai tawuran terjadi," kata Pramono.

Langkah yang dilakukan Pemprov Jakarta itu berbeda dengan Pemprov Jawa Barat (Jabar) dalam mengatasi tawuran. Pasalnya, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi akan warga berusia dewasa bermasalah untuk dibina di barak militer.

"Ini akan yang saya lakukan program untuk orang dewasa," ujar Dedi kepada wartawan, di Dodik Bela Negara, Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (5/5/2025).

Dedi mengatakan, banyak permasalahan yang dialami kaum dewasa, yang tidak dapat ditindak pada ranah pidana. Di antaranya, mereka yang mabuk-mabukan, meninggalkan istri, dan perusuh di daerah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement