Rabu 22 Jan 2025 09:15 WIB

Bukan untuk Menabrak, Ini Alasan TNI AL Terjunkan Tank Amfibi untuk Bongkar Pagar Laut

Pembongkaran besar-besaran pagar laut di pesisir laut Tangerang dimulai lagi hari ini

TNI Al terjunkan tank amfibi jenis LVT-7 2 unit dan KAPA K-61 satu unit, untuk merobohkan pagar laut di Tangerang, Rabu (22/1/2025).
Foto: Muhammad Noor Alfian Choir/Republika
TNI Al terjunkan tank amfibi jenis LVT-7 2 unit dan KAPA K-61 satu unit, untuk merobohkan pagar laut di Tangerang, Rabu (22/1/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI AL menerjunkan tiga tank amfibi untuk merobohkan pagar laut di pesisir Tangerang. Namun jangan salah paham, Amfibi bukan menabrak bambu-bambu tersebut, melainkan menariknya.

Danlantamal III Jakarta Brigjen TNI (Mar) Harry Indarto, menjelaskan

Baca Juga

tank amfibi itu memang digunakan untuk menarik pagar laut. Pasalnya, kata ia, jika digunakan untuk menabrak dikhawatirkan masih menyisakan bambu yang berbahaya bagi perahu nelayan.

“Ini bukan untuk menabrak (pagar laut) nanti kalau ditabrak dan masih ada sisa bambu itu bisa bahaya (buat kapal nelayan),” katanya, Rabu (22/1/2025).

Seperti diketahui pembongkaran pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di pesisir Tangerang akan dimulai lagi hari ini. Tidak seperti pada akhir pekan lalu, pembongkaran melibatkan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan sekitar 400 personel secara internal untuk melakukan pembongkaran pagar laut.

Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Doni Ismanto Darwin dihubungi di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa ratusan personel tersebut akan diturunkan secara bergiliran dalam melakukan pembongkaran pagar laut di perairan tersebut.

"KKP sendiri akan menurunkan 400 personel secara bergiliran, taruna, serta sedikitnya enam kapal termasuk sea rider," kata Doni pula.

Dia menyampaikan bahwa dalam pembongkaran pagar laut tersebut, personel KKP akan berkolaborasi bersama TNI AL, Baharkam Polri, Badan Keamanan Laut (Bakamla), Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), pemda, dan unsur masyarakat lainnya.

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement