Rabu 19 Nov 2025 16:14 WIB

Gubernur Ahmad Luthfi Sebut Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia Tercanggih

RS KEI di Solo akan menjadi pusat pelayanan pasien khusus penyakit jantung di Jateng.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mendampingi Presiden Prabowo Subianto dan perwakilan Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) Syeikh Theyab Bin Mohamed Bin Zayed Al Nahyan meresmikan Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia (RS KEI) di Kota Surakarta, Rabu (19/11/2025).
Foto: Pemprov Jateng
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mendampingi Presiden Prabowo Subianto dan perwakilan Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) Syeikh Theyab Bin Mohamed Bin Zayed Al Nahyan meresmikan Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia (RS KEI) di Kota Surakarta, Rabu (19/11/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, SURAKARTA - Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto dan perwakilan Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) Syeikh Theyab Bin Mohamed Bin Zayed Al Nahyan meresmikan Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia (RS KEI) di Kota Surakarta, Rabu (19/11/2025).

Peresmian tersebut menandakan bahwa rumah sakit tersebut akan menjadi sentral pelayanan pasien khusus penyakit jantung di Jawa Tengah.

Ahmad Luthfi mengatakan keberadaan Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia di Surakarta menjadi keuntungan bagi Jawa Tengah. Apalagi rumah sakit tersebut memiliki peralatan atau fasilitas tercanggih.

"Ini rumah sakit jantung tercanggih terutama di Jawa Tengah. Total ada empat rumah sakit dengan peralatan tercanggih di Indonesia. Ini menjadi kebanggaan Provinsi Jawa Tengah punya rumah sakit yang canggih, terutama terkait layanan jantung," katanya di sela mendampingi Presiden.

photo
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjadikan Solo menjadi tempat rujukan medical tourism (pariwisata kesehatan) - (Pemprov Jateng)

Menurut Luthfi, rumah sakit tersebut tidak hanya terkait pemenuhan layanan kesehatan kepada masyarakat, tetapi juga menjadi simbol kerja sama bilateral Indonesia–UEA pada bidang kesehatan.

Selaras dengan itu, rumah sakit tersebut juga mendukung upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menjadikan Solo menjadi tempat rujukan medical tourism (pariwisata kesehatan). Dengan begitu, masyarakat dapat menghemat biaya pengeluaran untuk berobat ke luar negeri.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar menambahkan, sektor kesehatan masih menjadi masalah krusial di Jawa Tengah dan Indonesia. Penyakit seperti kanker, jantung, uronefro (saluran kemih dan ginjal), dan stroke termasuk yang terbanyak menyebabkan kematian dan anggaran besar.

photo
Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia di Surakarta. - (Pemprov Jateng)

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Tengah pada triwulan III 2025, tingkat kunjungan pasien penyakit jantung di layanan kesehatan sebanyak 94.612 pasien. Sepanjang 2024, total pasien jantung sebanyak 94.752 orang. Data tersebut bersumber dari survei kesehatan Indonesia (SKI).

"Rumah sakit kardiologi (jantung) ini untuk menjadi pusat di Jawa Tengah," katanya.

Yunita menjelaskan, selama ini di Jawa Tengah belum ada rumah sakit khusus jantung. Adanya rumah sakit umum yang memiliki pelayanan jantung. Jumlah rumah sakit di Jawa Tengah tercatat 366 unit dengan 47.200 tempat tidur. Dari jumlah itu, baru terdapat 28 layanan cathlab (layanan jantung).

Ia menambahkan, jumlah dokter spesialis jantung di Jawa Tengah baru 150 orang. Untuk itu sesuai instruksi Gubernur Ahmad Luthfi, akan dilakukan akselerasi pemenuhan dokter spesialis, termasuk spesialis jantung. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement