REPUBLIKA.CO.ID, GAZA - Gencatan senjata di Jalur Gaza membawa perdamaian dan pemulihan secara bertahap bagi warga setempat. Warga Palestina di Gaza merayakan berakhirnya agresi Israel dan toko-toko mulai buka kembali, demikian dilaporkan pada Ahad (19/1/2025).
Berlakunya gencatan senjata di Gaza sejak Ahad (19/1/2025) pukul 11.15 pagi waktu setempat tersebut memberi peluang bagi truk-truk pembawa bantuan kemanusiaan memasuki wilayah Palestina itu dari Mesir.
"Setelah gencatan senjata berlaku di Gaza, kami mulai menurunkan ribuan personel kepolisian Palestina di seluruh wilayah untuk menjalankan rencana bagi memastikan keamanan dan ketertiban umum," ucap Direktur Jenderal Kantor Media Pemerintah Gaza, Ismail Al-Thawabta.
Pasar-pasar dan kedai-kedai kembali bermunculan di jalan-jalan Gaza. Sementara, puing-puing yang menutupi jalan-jalan lain sedang dibersihkan supaya dapat segera digunakan kembali.
"Kami merasa sangat senang dan bahagia di Jalur Gaza setelah berakhirnya perang ini," ucap seorang warga Gaza.
Pada 15 Januari lalu, Hamas dan Israel, melalui mediasi Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, berhasil menyepakati suatu gencatan senjata selama setidaknya 42 hari dan menyatakan komitmen mengakhiri peperangan yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023.