Kamis 20 Nov 2025 00:29 WIB

Survei Mood Public, Adidaya Institut: Publik Percaya Presiden Prabowo Bawa Perubahan Besar

Survei mood publik ini menunjukkan persepsi masyarakat terhadap kinerja Prabowo

Peluncuran survei moof publik.
Foto: Erdy Nasrul/Republika
Peluncuran survei moof publik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Survei Adidaya Institute menunjukkan tingkat kepercayaan publik yang tinggi terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo dalam membawa perubahan besar bagi negara Indonesia. Survei dengan metodologi ilmiah tersebut menjelaskan sebanyak 91,1 persen responden menyatakan kepercayaannya kepada pemerintahan Presiden Prabowo dalam membawa perubahan dan perbaikan bagi bangsa Indonesia.

“Di luar perkiraan kami, angka kepercayaan publik ternyata sangat tinggi kepada agenda Presiden Prabowo. Sebanyak 91,1 persen responden percaya Presiden Prabowo bisa membawa perubahan besar,” ujar Managing Director Public Policy and Politics Adidaya Institute Ahmad Fadhli dalam keterangan konferensi pers yang berlangsung pada Rabu (19/11) siang.

Baca Juga

Tingkat kepercayaan publik yang tinggi tersebut juga sejalan dengan optimisme publik terhadap level pertumbuhan ekonomi yang akan mencapai angka 8 persen pada tahun depan. Menurut Fadhli, public mood responden sangat optimis dengan ekspektasi pertumbuhan ekonomi di tahun depan.

“Public mood responden kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia juga sangat tinggi. Sekitar 82,3 persen. Ini luar biasa,” terang dia.

Dalam survei public mood tersebut, 97,5 persen responden mengaku hidup bahagia di era pemerintahan Presiden Prabowo. Setali tiga uang, sekitar 85,0 persen responden juga yakin bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga.

“Kesimpulannya, survei kita menunjukkan publik punya harapan dan optimisme yang besar terhadap kinerja Presiden Prabowo,” tegas Fadhli.

Survei Adidaya Institute dilakukan dengan metode tatap muka (offline) selama 8 hari pada 27 Oktober-3 November 2025. Survei dilakukan pada 19 provinsi dengan melibatkan 1.240 orang responden.

Survei ini menggunakan metode probability sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error) sebesar 2,78 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Khusus pada bagian survei mood, para surveyor melakukan wawancara secara mendalam (indepth interview) kepada setiap responden.

Soal Ijazah Jokowi, Kinerja Gibran dan Dua Periode

Survei Adidaya Institute juga merekam suasana hati masyarakat atau public mood atas sejumlah isu sosial yang muncul selama sebulan belakangan. Diantaranya kinerja Wakil Presiden Gibran Rakabuming Rakka, ijazah Presiden Jokowi dan keinginan rezim Prabowo-Gibran dua periode. Pada ketiga isu tersebut, mood public tampak sangat dinamis.

Misalnya terkait isu ijazah Presiden Jokowi, sebagian responden masih percaya Presiden Jokowi memiliki ijazah UGM seperti yang disampaikan selama ini. Sebanyak 65,8 persen responden percaya Presiden Jokowi memiliki ijazah asli sesuai pernyataan selama ini. Hanya sekitar 17,4 persen responden yang menyatakan tidak percaya Presiden Jokowi. Sementara sisanya sebanyak 16,8 persen responden memilih untuk tidak memberi pernyataan atas polemik ijazah tersebut.

Senada, publik juga sangat percaya Gibran Rakabuming Rakka dapat menjalani tugas dan fungsi sebagai Wakil Presiden. Di tengah keraguan sejumlah pihak, survei public mood Adidaya Institute justru menunjukkan 75,2 persen responden percaya Wakil Presiden Gibran dapat menjalankan amanahnya.

“Ini bukan anomali. Ini justru gambaran sikap responden kita. Alih-alih muncul keraguan dan cemoohan, namun sesungguhnya sebagian besar publik justru percaya Gibran bisa bekerja sebagai Wakil Presiden,” ucap Fadhli.

Angka kepercayaan responden terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo selama dua periode justru jauh lebih tinggi. Sebanyak 73,6 persen responden justru mendukung Presiden Prabowo untuk memimpin Indonesia selama dua periode. Hanya sekitar 16,4 persen responden yang tidak mendukung Presiden Prabowo memimpin Indonesia selama dua periode. Sekitar 10,1 persen responden tampak belum memutuskan dukungan atas kepemimpinan Presiden Prabowo selama dua periode.

“Angka ini (kepercayaan kepemimpinan Presiden Prabowo dua periode) jauh lebih besar dari pemilih Prabowo-Gibran di pilpres 2024 sebesar 58,59 persen. Angka ini tentu bisa dimaknai sebagai bentuk meluasnya dukungan masyarakat kepada Presiden Prabowo,” tutur Fadhli.

Lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menegaskan survei mood politik Adidaya Institute akan dilakukan secara periodik dan berkelanjutan. Menurutnya, Adidaya Institute berkomitmen untuk menjadi lembaga thinkthank strategis yang memberi literasi dan membangun kecerdasan politik kepada publik selama era pemerintahan Prabowo-Gibran.

“Tapi perlu ada statement lanjutan jika survei mood publik memang harus dilakukan secara terus menerus secara periodik. Kita akan tracking per kuartal. Dan angka survey mood publik kali ini menjadi temuan awal dari rencana strategis lembaga adidaya institute. Tentunya dengan beberapa penyempurnaan yang terus menerus akan dilakukan. Baik dari sisi metodologi maupun kuesioner pertanyaan terhadap responden,” ungkapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement