REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Korban awan panas Gunung Semeru yang merupakan sepasang suami istri asal Kabupaten Kediri, Jawa Timur saat terjatuh di jembatan Gladak Perak akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Pasirian, Kabupaten Lumajang, Rabu malam.
"Korban mengalami luka bakar sekitar 20 persen setelah terjatuh saat melintas di jembatan Perak yang licin dan tertutup abu panas akibat erupsi Gunung Semeru yang disertai luncuran guguran awan panas," kata Sekda Lumajang Agus Triyono seperti dilansir dari Antara, Rabu (19/11/2025).
Menurutnya kronologi kejadian berdasarkan laporan yang diterima menyebutkan bahwa kendaraan motor yang digunakan korban tergelincir akibat jalanan licin dan tertutup awan panas Semeru.
"Meskipun demikian, koordinasi cepat petugas di lapangan berhasil mengevakuasi korban tanpa terlambat, sehingga korban dirujuk ke RS Pasirian," tuturnya.
Ia mengatakan korban telah mendapat penanganan awal di Puskesmas Candipuro dan ditangani secara medis untuk penanganan luka bakar, namun karena membutuhkan perawatan lebih intensif, maka korban kemudian dirujuk ke RS Pasirian.
BPBD Lumajang kembali mengingatkan masyarakat yang masih berada di kawasan terdampak untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat melintas jalur yang rawan licin dan tertutup abu panas. Aparat gabungan juga terus memantau kondisi jalan dan lokasi rawan untuk mengantisipasi kecelakaan serupa.
"Pentingnya mematuhi imbauan evakuasi dan menghindari zona berbahaya. Keselamatan warga tetap menjadi prioritas utama. Pergerakan di area terdampak harus dikendalikan agar tidak menambah korban," katanya.
Keselamatan warga adalah prioritas utama Pemerintah Kabupaten Lumajang dalam penanganan peningkatan aktivitas Gunung Semeru. Pemerintah daerah kini mengonsentrasikan upaya pada pengendalian pergerakan masyarakat di seluruh kawasan rawan bencana guna mencegah aktivitas berisiko di zona berbahaya.
Dengan respons cepat dan koordinasi lintas sektor, pemerintah memastikan korban mendapatkan perawatan yang memadai, sekaligus menegaskan kesiagaan seluruh tim mitigasi bencana di Lumajang.