Rabu 10 Dec 2025 10:17 WIB

60 Perguruan Tinggi Terdampak Banjir Sumatera, Kelas Hingga Lab Rusak

Berbagai fasilitas pendidikan tinggi mengalami kerusakan

Alat berat membersihkan reruntuhan rumah, kayu, dan lumpur sisa bencana banjir bandang ke atas truk yang mengantre di Jorong Kayu Pasak, Nagari Salareh Aia, Palembayan, Agam, Sumatera Barat, Selasa (9/12/2025). Pemerintah mengerahkan beberapa unit alat berat untuk membersihkan kawasan permukiman dan jalan yang tertimbun runtuhan rumah, kayu, dan lumpur guna mempercepat proses pemulihan kawasan tersebut dan sekaligus mempermudah pencarian korban yang diduga masih tertimbun.
Foto: ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Alat berat membersihkan reruntuhan rumah, kayu, dan lumpur sisa bencana banjir bandang ke atas truk yang mengantre di Jorong Kayu Pasak, Nagari Salareh Aia, Palembayan, Agam, Sumatera Barat, Selasa (9/12/2025). Pemerintah mengerahkan beberapa unit alat berat untuk membersihkan kawasan permukiman dan jalan yang tertimbun runtuhan rumah, kayu, dan lumpur guna mempercepat proses pemulihan kawasan tersebut dan sekaligus mempermudah pencarian korban yang diduga masih tertimbun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) mencatat sebanyak 60 perguruan tinggi baik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di bawah naungan Kemdiktisaintek terdampak bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera.

Dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (9/12/2025), Kemdiktisaintek mengungkapkan sebanyak 31 perguruan tinggi (4 PTN dan 27 PTS) di Aceh, 15 perguruan tinggi (9 PTN dan 6 PTS) di Sumatera Barat (Sumbar), dan 14 perguruan tinggi (1 PTN dan 13 PTS) di Sumatera Utara terdampak dalam bencana tersebut.

Baca Juga

Kemdiktisaintek juga mencatat jumlah sivitas akademika yang terdampak mencapai 21.911 orang, terdiri 1.179 dosen PTN dan 151 PTS, 1.534 tenaga pendidik PTN dan 233 tenaga pendidik PTS, 14.359 mahasiswa PTN dan 1.875 mahasiswa PTS terdampak bencana tersebut.

Dari hasil asesmen awal, berbagai fasilitas pendidikan tinggi mengalami kerusakan meliputi ruang kelas, laboratorium, dan fasilitas penunjang ambruk atau terendam, peralatan komputer dan sarana pembelajaran rusak, gedung kampus mengalami keretakan hingga roboh, akses jalan menuju kampus terputus akibat longsor, hingga listrik dan jaringan internet belum berfungsi di banyak lokasi.

photo
Suasana pusat Kota Kuala Simpang yang luluh lantak akibat banjir bandang di Aceh Tamiang, Aceh, Sabtu (6/12/2025). Berdasarkan data BPBD setempat hingga Sabtu (6/12), banjir bandang mengakibatkan 57 warga Aceh Tamiang meninggal dunia dan 23 warga hilang, sementara berdasarkan data BNPB bencana banjir dan tanah longsor di Sumatra mengakibatkan 916 orang meninggal dunia dan 274 orang hilang. - (ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso)

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement