Kamis 28 Sep 2023 09:59 WIB

Misteri Tewasnya Anak Perwira TNI, Polisi Periksa 18 CCTV

Polisi juga memeriksa wali kelas korban.

Rep: Ali Mansur/ Red: Teguh Firmansyah
Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Jafkhairi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi terus menyelidiki kasus penemuan jasad anak perwira menengah TNI AU berinisial CHR (16 tahun) yang ditemukan dalam kondisi terbakar di Pos Spion Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Untuk mengungkap penyebab pasti kematian CHR, penyidik telah memerika belasan kamera rekaman kamera closed circuit television (CCTV) di tempat kejadian perkara (TKP).

“Pengecekan terhadap 11 titik CCTV yang sudah diidentifikasi di sekitar TKP dan tujuh titik CCTV tambahan, jadi total ada 18 CCTV," ujar Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Leonardus Harapantua Simarmata saat dikonfirmasi, Kamis (28/9/2023).

Baca Juga

Selain itu, penyidik juga melakukan pemeriksaan terhadap wali kelas korban, guru BK, dan juga teman sekelas korban. Namun, hingga saat ini penyidik belum dapat meminta keterangan dari orang tua korban karena masih trauma. 

Dalam penyelidikan kasus ini, tim penyidik dari Polres Metro Jakarta Timur bersinergi dengan Satpom Lanud Halim Perdanakusuma, dan Subdit Jatanras Dirkrimum Polda Metro Jaya.

“Melakukan penyelidikan secara intensif, profesional, dan transparan, dengan menggunakan metode scientific crime investigation," kata Leonardus.

Sebelumnya, pihak rumah sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur mengungkapkan bahwa mayat anak perwira menengah TNI AU berinisial CHR (16 tahun), yang ditemukan dalam kondisi terbakar di kawasan Lanud Halim mengalami luka tusuk di bagian dada sebanyak enam kali. Disebutnya luka tusukan tersebut berasal dari senjata tajam (sajam).

"Ada dada yang kanan itu batas antara dada dan perut, kena hatinya itu kanan. Ada tiga kiri (dada), tiga kanan (dada)," kata Karumkit RS Polri Brigjen Hariyanto.

Namun, Hariyanto tidak dapat menjelaskan apakah luka tusukan tersebut akibat dari penganiayaan atau bukan. Sebab, kata dia, hal itu sudah menjadi materi penyidik. Kata dia, meski ditemukan dalam kondisi 91 persen terbakar tapi korban masih sempat bernapas. Sehingga asap bakaran itu sempat terhirup oleh korban. 

"Cela napasnya ada jelaga, di sana. Artinya sebelum meninggal full dia sempat menghirup udara bakaran itu. Jadi ada di rongga pernapasannya," ungkap Hariyanto. 

Diketahui jasad remaja berinisial CHR ditemukan dalam kondisi terbakar di Pos Spion (ujung landasan 24) Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada hari Ahad (24/9) sekitar pukul 19.40 WIB. Korban merupakan anak dari seorang perwira menengah TNI, yang tinggal dan bersekolah di kawasan Lanud Halim Perdanakusuma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement