Rabu 27 Sep 2023 16:58 WIB

Polisi Klaim Temukan Sajam di Dekat Jasad Anak Pamen TNI AU, Namun Bukan Pisau Komando

Polisi sudah mengamankan 18 CCTV di sekitar tempat kejadian perkara.

Rep: Ali Mansur/ Red: Agus raharjo
Ilustrasi Garis Polisi
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Ilustrasi Garis Polisi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Simarmata memastikan senjata tajam (sajam) yang ditemukan di dekat jasad anak perwira menengah (Pemen) TNI AU, CHR (16 tahun) bukan pisau komando tapi sejenis pisau dapur. Hal itu diketahui setelah penyidik melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi penemuan jasad korban di kawasan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

"Pisaunya bukan pisau komando, pisau dapur, pisau biasa. Gagangnya meleleh, jadi sudah tidak ada pegangan," tegas Leonardus kepada awak media, Rabu (27/9/2023).

Baca Juga

Hanya saja, Leonardus mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan apakah pisau yang ditemukan di TKP tersebut berkaitan dengan tewasnya CHR. Apalagi sampai dengan saat ini, pihak penyidik belum menerima secara resmi hasil autopsi jasad CHR dari pihak rumah sakit. Namun hasil dari autopsi menggambarkan korban memiliki luka tusuk sebanyak enak kali di bagian dada.

Karena itu, lanjut Leonardus, pihaknya saat ini masih belum dapat menyimpulkan mengenai penyebab kematian korban CHR. Di samping itu pihak penyidik juga masih terus bekerja untuk mengumpulkan barang bukti agar dapat diproses secara scientific crime investigation. Hingga saat ini sudah ada 18 CCTV di sekitar  tempat kejadian perkara (TKP) yang telah diamankan.

Sedangkan untuk saksi yang telah diperiksa, menurut Leonardus, sebanyak delapan orang. Pihaknya juga bakal melakukan klarifikasi terhadap wali kelas korban, Guru BK, dan teman kelasnya. Sehingga dengan keterangan dari ahli, nantinya Puslabfor dapat sinkron tidak ada pertentangan dari bukti-bukti yang didapat di lapangan.

"Karena ini harus diungkap secara scientific, tidak bisa dilakukan dengan asumsi atau dugaan. Jadi nanti akan kita sandingkan hasil penyelidikan kita, hasil temuan fakta dan bukti yang ada di lapangan," ujar Leonardus.

Sebelumnya, pihak rumah sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur mengungkapkan bahwa mayat anak perwira menengah TNI AU berinisial CHR (16 tahun), yang ditemukan dalam kondisi terbakar di kawasan Lanud Halim mengalami luka tusuk di bagian dada sebanyak enam kali. Disebutnya luka tusukan tersebut berasal dari senjata tajam (sajam).

"Ada dada yang kanan itu batas antara dada dan perut, kena hatinya itu kanan. Ada tiga kiri (dada), tiga kanan (dada)," ujar Karumkit RS Polri Brigjen Hariyanto.

Namun demikian, Hariyanto tidak dapat menjelaskan apakah luka tusukan tersebut akibat dari penganiayaan atau bukan. Sebab, kata dia, hal itu sudah menjadi materi penyidik. Kata dia, meski ditemukan dalam kondisi 91 persen terbakar tapi korban masih sempat bernapas. Sehingga asap bakaran itu sempat terhirup oleh korban.

"Cela napasnya ada jelaga, di sana. Artinya sebelum meninggal full dia sempat menghirup udara bakaran itu. Jadi ada di rongga pernapasannya," ungkap Hariyanto.

Diketahui jasad remaja berinisial CRH (16 tahun) ditemukan dalam kondisi terbakar di Pos Spion (ujung landasan 24) Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada hari Ahad (24/9/2024) sekitar pukul 19.40 WIB. Korban merupakan anak dari seorang perwira menengah TNI, yang tinggal dan bersekolah di kawasan Lanud Halim Perdanakusuma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement