REPUBLIKA.CO.ID, PADANG, – Bupati Limapuluh Kota, Safni, mengungkapkan kekagetannya terhadap harga ekstrak gambir asal Sumatera Barat di India yang mencapai 10 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp160 ribu per kilogram. Hal ini diungkapkannya saat berada di Kota Padang, Rabu (20/11).
Seluruh ekstrak gambir yang diolah di India berasal dari Sumatera Barat, khususnya dari Kabupaten Limapuluh Kota dan Kabupaten Pesisir Selatan. Safni berharap pemerintah pusat, terutama Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan, memperhatikan ketimpangan harga yang dirasakan petani lokal.
"Bagi saya, Rp40 ribu per kilogram yang dibeli dari petani itu terlalu rendah," ujar Safni. Ia mengusulkan tiga langkah besar agar nilai jual komoditas Genus uncaria ini bisa meningkat. Pertama, perbaikan kualitas dan produksi gambir agar lebih kompetitif di pasar global.
Pabrik Pengolahan dan Dukungan Pemerintah
Kedua, Safni menyatakan pentingnya membangun pabrik pengolahan gambir di Sumatera Barat agar proses hilirisasi dapat dilakukan di dalam negeri. Dukungan untuk ini telah diberikan oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat berkunjung ke Sumatera Barat pada 16 September 2025. Beliau menyarankan mencari pabrik terbaik di dunia untuk pengolahan gambir di China.
Dengan metode pengolahan modern, produksi ekstrak gambir dapat meningkat dari 0,8 ons hingga 2 ons per kilogram daun gambir mentah. Ketiga, Safni menekankan perlunya dana besar untuk mengumpulkan hasil pertanian yang mencapai 1.500 ton per bulan di Kabupaten Limapuluh Kota.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.