REPUBLIKA.CO.ID, GOWA, – Operasi pencarian terhadap Daeng Malla (65), seorang lansia yang hilang di Hutan Dusun Panyikkokang, Manuju, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, telah resmi ditutup setelah tujuh hari pencarian berakhir dengan hasil nihil. Operasi ini dipimpin oleh Basarnas Makassar.
"Hingga hari ketujuh, tim tidak menemukan indikasi yang mengarah pada keberadaan korban," kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Makassar, Andi Sultan, Rabu.
Pencarian mengalami berbagai kendala, termasuk minimnya petunjuk awal yang dapat menjadi acuan, serta keterlambatan pelaporan hilangnya Daeng Malla yang baru diterima pada 13 November 2025 meskipun korban hilang sejak 9 November 2025. Hal ini menyulitkan Tim SAR Gabungan dalam melakukan pencarian.
Salah satu tantangan terbesar adalah kondisi cuaca yang buruk. Curah hujan tinggi di kawasan hutan membuat medan licin dan mengganggu jarak pandang, menghambat pergerakan tim. Penyisiran dilakukan di hutan, area perbukitan, jalur sungai, serta pemantauan menggunakan drone, namun tetap tidak membuahkan hasil.
Kendala dan Penutupan Operasi
"Sesuai Standar Operational Prosedur (SOP) Basarnas, apabila selama tujuh hari tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban, maka operasi resmi ditutup," jelas Andi Sultan. Meskipun demikian, Basarnas Makassar tetap akan melakukan pemantauan pascaoperasi dan siap bergerak kembali jika ada informasi baru.
Seluruh unsur SAR gabungan telah dikembalikan ke satuan masing-masing, namun Basarnas tetap membuka ruang koordinasi dengan masyarakat setempat untuk menemukan petunjuk keberadaan korban. Diketahui, Daeng Malla mengidap demensia, dan terakhir terlihat masuk ke hutan di belakang rumahnya pada 9 November 2025.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
Ikuti Whatsapp Channel Republika