Selasa 05 Sep 2023 13:23 WIB

Legislator Desak Pemprov DKI Segera Revitalisasi Rusunawa Marunda

Legislator mendesak Pemprov DKI untuk segera merevitalisasi Rusunawa Marunda.

Rep: Eva Rianti/ Red: Bilal Ramadhan
Kondisi rusunawa Marunda blok C5 yang sudah tak layak huni. Sekurangnya 93 KK mulai direlokasi bertahap hari ini, Selasa (5/9/2023),
Foto: Republika/Fergi Nadira
Kondisi rusunawa Marunda blok C5 yang sudah tak layak huni. Sekurangnya 93 KK mulai direlokasi bertahap hari ini, Selasa (5/9/2023),

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Atap Rusunawa Marunda di Jakarta Utara dikabarkan roboh karena kondisi bangunan yang sudah tidak layak. Legislator mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta agar segera melakukan revitalisasi terhadap bangunan tersebut.

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) August Hamonangan mengatakan, ambruknya atap rusunawa tersebut merupakan bentuk ketidakseriusan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta dalam upaya perawatan rusunawa di Jakarta.

Baca Juga

“Ini nyata kurangnya keseriusan DPRKP terhadap perawatan rusun. Pembangunan dan perawatan rusunawa seharusnya menjadi prioritas DPRKP, alih-alih fokus pada program DP Rp 0,” kata August dalam keterangannya, Selasa (5/9/2023).

Meski insiden itu tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka-luka, Pemprov DKI Jakarta melalui DPRKP DKI Jakarta diminta merespons cepat untuk melakukan revitalisasi bangunan rusunawa yang sudah tidak layak. Tak hanya bangunan Rusunawa Marunda, pengecekan juga perlu dilakukan rusunawa-rusunawa lainnya di Ibu Kota untuk mengantisipasi insiden serupa.

“DPRKP harus segera merevitalisasi bangunan, juga mengecek bangunan lain yang berpotensi roboh dan mencelekai penghuninya. Tidak hanya revitalisasi, tapi DPRKP perlu merelokasi warga yang bangunannya akan dibetulkan oleh dinas,” ujar anggota Komisi D Bidang Pembangunan DPRD DKI Jakarta.

Lebih lanjut, August mengkritisi DPRKP DKI Jakarta yang dinilai tidak memiliki program prioritas yang fokus pada hal perumahan dan permukiman. Lagi-lagi dia menekankan pada program DP Rp 0 yang lebih dijadikan fokus.

“Program CAP (Coomunity Action Plan) dan CIP (Colaborative Implementation Program) masih belum sempurna pelaksanaannya, ditambah lagi DPRKP repot dengan urusan rumah DP Rp0 yang sebenarnya sudah bisa dianggap gagal serta kurang diminati warga DKI,” kata dia.

Sebelumnya dikabarkan, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta Retno Sulistyaningrum mengatakan, atap atau dak beton Rusunawa Marunda roboh pada Rabu (30/8/2023) pukul 21.10 WIB, tepatnya di Blok C5 lokasi sekitar halaman (hall) belakang.

Retno mengemukakan robohnya atap bangunan di Blok C Rusunawa Marunda, Jakarta Utara, akibat sudah tidak layak huni. “Sesuai hasil penelitian BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) bahwa bangunan tersebut sudah tidak layak,” kata Retno saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

Warga Blok C Rusunawa Marunda yang tercatat sebanyak 451 Kartu Keluarga (KK) akan direlokasi ke Rusunawa Nagrak pada September 2023. “Pada Kamis, 31 Agustus 2023 disosialisasikan bahwa warga segera dipindahkan ke Rusun Nagrak. Warga juga sudah mulai mengangkut barangnya secara bertahap,” kata Retno.

Selain itu, Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) II Dinas PRKP DKI Jakarta Uye Yayat Dimyati menyebutkan, beberapa lokasi bangunan juga sudah sangat membahayakan.

Uye menjelaskan, sosialisasi untuk relokasi itu sudah dilaksanakan pada Maret 2022. Namun sempat tertunda karena adanya lonjakan kasus Covid-19 dan Rusun Nagrak sebagai tempat relokasi digunakan untuk isolasi pasien Covid-19.

“Sudah dari tahun lalu kita 'plan' (susun), warga yang sebagian sulit dipindah. Yang sekarang lebih tegas karena mengutamakan keselamatan jiwa,” ujar Uye.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement