REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) RS Polri Kramat Jati menyatakan tidak ada tanda kekerasan pada tubuh Alex Iskandar, ayah tiri dari Alvaro Kiano Nugroho, yang ditemukan tewas. Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Forensik Pusdokkes, Dokter Farah, dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Selatan pada Senin.
Menurut Dokter Farah, hasil pemeriksaan menunjukkan hanya ada luka lecet tekan melingkari leher Alex Iskandar. "Itu diduga sesuai dengan pola gambarannya sesuai dengan kasus gantung diri," jelasnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto, mengatakan bahwa kepolisian telah mengajukan permintaan autopsi kepada keluarga, tetapi hingga kini keluarga belum memberikan persetujuan. "Kami menghormati proses kedukaan dari pihak keluarga," ujarnya.
Menurut kepolisian, Alex Iskandar, yang diduga membunuh Alvaro Kiano Nugroho, ditemukan meninggal setelah meminta mengganti celananya. Kombes Pol Budi Hermanto menjelaskan bahwa tersangka awalnya menggunakan celana pendek yang diberikan oleh penyidik. Karena celana tersebut kotor, ia meminta untuk diganti dengan celana panjang.
Pada pagi hari Minggu (23/11), sekitar pukul 06.00 WIB, tersangka meminta izin untuk ke toilet. Namun, pada pukul 09.00 WIB, saksi kunci berinisial G mendapati Alex menggantung diri di dalam toilet tersebut.
Motif pembunuhan terhadap Alvaro Kiano Nugroho diduga dipicu oleh rasa cemburu Alex Iskandar terhadap istrinya. Dari pemeriksaan penyidik, terlapor diduga memiliki dorongan emosional dan niat balas dendam akibat rasa cemburu tersebut.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.