REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS, – Pemerintah Kabupaten Kudus menegaskan komitmennya untuk menyediakan data sosial ekonomi yang berkualitas sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan pembangunan daerah. Inisiatif ini merupakan bagian dari program Satu Data, Satu Kata yang diluncurkan dalam acara di Pendapa Kabupaten Kudus, Senin.
Bupati Kudus, Sam'ani Intakoris, menekankan pentingnya data yang tidak hanya berupa angka, tetapi juga dilengkapi dengan indikator dan makna. Hal ini diperlukan agar data tersebut dapat digunakan untuk perencanaan yang tepat sasaran. Dalam acara tersebut, Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada Badan Pusat Statistik (BPS) atas kolaborasi yang terjalin dengan pemerintah daerah.
Bupati Sam'ani menyoroti pentingnya data akurat untuk memantau perkembangan ekonomi daerah, termasuk angka kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi. Ia juga mendorong pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026 agar berjalan optimal dengan dukungan dari pemerintah desa hingga masyarakat. Para camat, kepala desa, dan lurah diajak untuk berperan aktif dalam menyukseskan sensus tersebut.
Kepala BPS Kudus, Eko Suharto, menjelaskan bahwa Sensus Ekonomi 2026, yang akan dilaksanakan pada Juni–Juli 2026, merupakan sensus ekonomi kelima. Sensus ini bertujuan untuk mendata seluruh pelaku usaha dari berbagai skala. Data yang dihasilkan akan memberikan gambaran karakteristik, struktur, dan dinamika ekonomi, yang penting untuk menyusun kebijakan dan perencanaan pembangunan.
Eko menambahkan bahwa partisipasi aktif dari semua pihak menjadi kunci dalam menghasilkan data statistik yang berkualitas. Kolaborasi dengan pemerintah daerah hingga tingkat desa sangat penting untuk kelancaran pelaksanaan sensus.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
Ikuti Whatsapp Channel Republika