REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Manchester City Pep Guardiola menegaskan skuadnya sudah terbiasa menghadapi jadwal padat dan tetap optimistis mampu meraih trofi musim ini. Hal itu disampaikan Guardiola menanggapi kekhawatiran publik setelah The Citizens menelan kekalahan 1-2 dari Newcastle United pada akhir pekan lalu.
City dijadwalkan memainkan delapan pertandingan hanya dalam 26 hari, terhitung sejak 25 November hingga 20 Desember 2025. Rentetan laga tersebut meliputi dua pertandingan Liga Champions, lima partai Liga Primer, serta satu laga perempat final Piala Liga Inggris melawan Brentford.
“Kami sudah terbiasa. Kami telah memenangkan quadruple dan treble dengan bermain seperti itu,” kata Guardiola kepada wartawan, dikutip Reuters, Senin (24/11/2025).
“Kami menginginkannya. Treble dan quadruple itu berasal dari bermain pada hari Sabtu dan Selasa, lalu Selasa dan Jumat, lalu Jumat dan Ahad. Itu bukan masalah.”
Guardiola sebelumnya kerap mengkritik kepadatan kalender sepak bola Inggris dan Eropa dalam dua musim terakhir. Ia menilai jadwal yang terlalu rapat berkontribusi pada meningkatnya risiko cedera serta kelelahan mental pemain.
Musim lalu menjadi yang kedua bagi Guardiola tanpa trofi sejak bergabung dengan City. Situasi serupa hanya terjadi pada musim perdananya, 2016–2017. Kontrak pelatih asal Spanyol itu sejatinya berakhir pada akhir musim ini, tetapi perpanjangan kontrak yang ia teken pada tahun lalu membuatnya bertahan hingga Juni 2027.
Kekalahan dari Newcastle menjadi yang keempat bagi City musim ini. Mereka kini menghuni peringkat ketiga klasemen Liga Primer dan tertinggal tujuh poin dari pemuncak klasemen, Arsenal.