Senin 24 Nov 2025 20:34 WIB

Penanganan di Papua, Menhan: Soft Approach dan Hard Approach Kita Gabungkan

Menhan Sjafrie mengungkapkan, TNI AD membangun 150 batalyon setiap tahunnya.

Rep: Antara/Erik PP/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2025).
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan TNI akan menerapkan metode pendekatan pintar untuk menciptakan keamanan di Papua. Menurut dia, pendekatan teritorial juga dilakukan dengan cara tindakan yang berkaitan dengan kegiatan humanis.

"Kita akan menempatkan pasukan di Papua dan menerapkan satu metode yang kita sebut smart approach. Di mana antara soft approach, pendekatan teritorial, dan hard approach yaitu operasi taktis, kita gabungkan," kata Sjafrie saat jumpa pers setelah Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (24/11/2025).

Baca Juga

Ragam kegiatan humanis itu harus diberikan TNI agar masyarakat merasakan kehadiran prajurit sebagai representasi pemerintah dalam membantu rakyat Papua. "Kita ingin merebut hati rakyat agar supaya mereka-mereka yang masih belum mempunyai satu kesamaan pemikiran terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, kita ajak untuk bersama-sama," kata Sjafrie.

Di sisi lain, Sjafrie memastikan TNI juga akan melalukan operasi penindakan jika ke depan terjadi upaya penyerangan yang dapat menciptakan situasi tidak aman Papua. Dia memastikan, prinsip dari personel yang melakukan operasi ini bertujuan untuk melindungi masyarakat Papua serta menjaga kedaulatan negara.

"Dalam rangka kita menjaga kedaulatan, kita tidak ingin kedaulatan kita diinjak-injak oleh orang. Kita harus tetap siaga terhadap kemungkinan-kemungkinan ancaman taktis yang dapat mengganggu keamanan dan kelancaran kehidupan sosial masyarakat dan juga kegiatan pembangunan yang ada di Papua," ujar Sjafrie.

Dengan metode tersebut, Sjafrie yakin, TNI akan lebih maksimal dalam melindungi masyarakat Papua serta menjaga kedaulatan negara. Selain Papua, sambung dia, peningkatan keamanan juga dilakukan di Jakarta dan Aceh. "Papua serta Aceh dan Jakarta telah dikategorikan sebagai center of gravity nasional."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement