Senin 24 Nov 2025 17:54 WIB

RS Polri Masih Periksa Dua Kantong Jenazah yang Diduga Alvaro

Polisi dan tim forensik belum menyampaikan estimasi waktu selesainya identifikasi.

Suasana rumah duka Alvaro di kawasan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (24/11/2025).
Foto: Bayu Adji P.
Suasana rumah duka Alvaro di kawasan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (24/11/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Rumah Sakit Polri Kramat Jati masih memeriksa dua kantong diduga jenazah Alvaro Kiano Nugroho (6 tahun). Alvaro diketahui hilang sejak Maret 2025 di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, dan diketahui dibunuh ayah tirinya sendiri.

"Kami terima dua kantong diduga korban yang tertulis Mr X. Saat ini kami sedang melakukan pemeriksaan luar dan dalam," kata Kepala RS Polri Brigjen Prima Heru Yulih soal jenazah Alvaro di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (24/11/2025).

Baca Juga

Prima menyebut, kedua kantong tersebut tiba dengan label Mr X pada Senin (24/11) sekitar pukul 00.45 WIB. Lalu, kantong tersebut langsung masuk proses identifikasi awal. "Pemeriksaan luar dan dalam sesuai dengan permintaan penyidik," ujar Prima.

Pemeriksaan forensik meliputi analisis bagian luar maupun dalam jenazah, termasuk identifikasi antropologi forensik dan tahap awal pencocokan data. Prima menegaskan, proses identifikasi membutuhkan ketelitian karena kondisi kantong jenazah yang diterima masih harus diverifikasi lebih lanjut.

Menanggapi pertanyaan terkait apakah keluarga sudah datang ke RS Polri untuk proses identifikasi, Prima mengatakan pihaknya masih dalam tahap koordinasi dengan tim penyidik. "Kami lagi berproses. Kami koordinasi dengan penyidik untuk pengambilan data ante mortem," ucapnya.

Data ante mortem merupakan informasi penting berupa ciri-ciri fisik, rekam medis, atau barang pribadi yang dapat membantu pencocokan identitas korban. Prima menjelaskan jenazah itu dikemas dalam dua kantong menggunakan bahan kertas. Namun, dia belum dapat memastikan apakah isi kantong berupa kerangka atau bagian tubuh lainnya. "Dua kantong, kantong dari kertas. Lagi proses pemeriksaan," katanya.

Hingga saat ini, RS Polri masih menunggu kelengkapan data pembanding dari keluarga untuk mempercepat proses identifikasi, termasuk kemungkinan dilakukannya pemeriksaan DNA apabila diperlukan. Polisi dan tim forensik belum menyampaikan estimasi waktu selesainya identifikasi jenazah yang diduga sebagai Alvaro tersebut.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement