REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas Warteg (Kowarteg) Indonesia terus membantu masyarakat melalui beragam kegiatan. Untuk kali ini, Kowarteg Indonesia menggelar edukasi pembuatan alat fogging demam berdarah dengue (DBD) bagi warga di Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, dengan harapan masyarakat setempat bisa terhindar dari kasus DBD.
Sekertaris Umum Kowarteg Indonesia, Lina Rofiana mengatakan pihaknya melakukan tiga langkah preventif bagi masyarakat Kelurahan Kemanggisan guna mencegah kasus DBD khususnya di Kelurahan Kemanggisan.
Pertama, kata Lina, melalui edukasi perakitan alat fogging sederhana, lalu penyerahan bantuan alat fogging, dan penyemprotan rumah warga serta selokan.
“Tujuannya untuk mengajarkan masyarakat cara membuat alat fogging sederhana dari bahan-bahan sederhana yang mudah didapat di masyarakat, dan mengajarkan masyarakat untuk melaksanakan fogging sederhana di masyarakat setempat,” kata Lina setelah kegiatan.
Pembuatan alat fogging terdiri atas barang-barang sederhana. Untuk bahan dasarnya terdiri dari tembaga AC, spray gun, pemantik api, gas, klem, selang air, kawat dan obat untuk fogging.
Menurut Lina, kegiatan ini diharapkan bisa memberikan dampak positif berupa pada pemutusan mata rantai jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti di lingkungan warga setempat.
“Untuk mencegah DBD pastinya, dan mereka bisa membuat alat fogging sendiri,” ungkap Lina.
Ditambahkan Lina, masyarakat di Kelurahan Kemanggisan sangat antusias dan responsif terhadap kegiatan edukasi yang dibuat oleh Kowarteg Indonesia.
“Antusias dan sangat responsif, mereka sangat tergerak untuk membuat supaya bisa fogging sendiri di rumah,” tutur Lina.
Sementara itu, salah seorang warga setempat Eddy (65) menyambut baik kegiatan edukasi pembuatan alat fogging DBD yang dilakukan oleh para pendukung Ganjar Pranowo ini.
“Buat saya alangkah baik (kegiatan ini). Satu menghindari gejala penyakit,” ungkap Eddy.
Adapun, Koordinator Kowarteg Indonesia Noehrozi berharap program kerja Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dapat diadopsi secara nasional. "Program Ganjar yang dilakukan di Jawa Tengah, seperti Kredit Lapak, Kartu Jawa Tengah Sejahtera (KJS) dapat dijadikan program skala nasional," kata Noehrozi, demikian dilansir dari Antara.