REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa pendekatan terus dilakukan untuk memperbesar kerja sama politik pengusung Ganjar Pranowo. Ungkapnya, ada sejumlah partai politik yang meminta waktu terlebih dahulu sebelum meresmikan dukungan tersebut.
"Ada partai kan 'Tolong saya dikasih waktu sampai akhir Juli' ada partai yang mengatakan 'Tolong saya dikasih waktu sampai pertengahan Agustus'. Sehingga berbagai pendekatan-pendekatan terus dilakukan," ujar Hasto di Rumah Aspirasi, Jakarta, Sabtu (8/7/2023).
PDIP sendiri ingin mewujudkan kerja sama politik yang memiliki kekuatan 50 persen plus satu di parlemen. Besarnya kekuatan di DPR tentunya akan membantu jalannya pemerintahan yang terpilih untuk periode 2024-2029.
Sebab ia berkaca pada Pilpres 2014, ketika Joko Widodo (Jokowi) berpasangan dengan Muhammad Jusuf Kalla (JK) diusung Koalisi Indonesia Hebat. Koalisi Indonesia Hebat saat itu diisi oleh PDIP, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasdem, Partai Hanura, dan PKP Indonesia. Untuk mengarungi PIlpres 2014, mereka mengantongi 37,14 persen atau 208 kursi di DPR.
Sedangkan lawannya, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa diusung oleh Koalisi Merah Putih yang dideklarasikan oleh Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Bulan Bintang (PBB). Mereka memiliki modal 48,93 persen suara atau 292 kursi di DPR untuk menghadapi PIlpres 2014.
"Karena pengalaman Pak Jokowi ketika memimpin pada tahun 2014 itu kan ada yang mengganjal, sehingga konsolidasinya berjalan lambat, perlu waktu 1,5 tahun," ujar Hasto.
Ia mengatakan, partai politik yang hadir langsung pada puncak Peringatan Bulan Bung Karno disebutnya terbuka untuk bekerja sama dengan PDIP. Diketahui, pada acara tersebut hadir elite Partai Golkar, PKB, dan PAN.
"Yang diundang kan pada saat Puncak Bulan Bung Karno hanya kan masing-masing ada berbagai tahapan-tahapan untuk berkonsultasi dengan internal. Untuk menunggu, karena sebelumnya sudah membangun kesepakatan, sehingga kita hormati proses itu, tapi nanti akan terkonsolider," ujar Hasto.
Sebelumnya, Ketua Tim Pemenangan Pemilu PDIP, Puan Maharani mengatakan bahwa komunikasi dengan partai politik lain untuk memperbesar dukungan kepada Ganjar Pranowo akan terus dilakukan. Termasuk dengan Partai Golkar dan PKB.
Ia mengungkapkan, PDIP kerap berkomunikasi dengan Partai Golkar. Adapun dengan PKB, mereka rupanya telah menemui Abdul Muhaimin Iskandar sebelum menerima silaturahim PAN pada Jumat (2/6/2023).
"Jadi kita lihat, kita jajaki (dengan Partai Golkar dan PKB). Insya Allah memang akan bisa ada kesepahaman, kesepakatan bersama, untuk bisa bersama-sama menuju Pileg dan Pilpres 2024," ujar Puan di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Jumat (9/6/2023).
Menurutnya, tak ada peluang yang tertutup dalam pembahasan kerja sama politik. Meskipun Partai Golkar masih berada dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Sedangkan PKB bersama Partai Gerindra dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
"Karena memang itu yang kemudian dinamika di dalam partai politik harus kita selalu jajaki. Jadi saya tetap melakukan komunikasi secara baik," ujar Puan.