Kamis 13 Apr 2023 05:58 WIB

Universitas Ibn Khaldun Berharap Masjid Al-Hijri Jadi Pusat Peradaban

Bima Arya menyerahkan bantuan untuk Masjid Al-Hijri dan UIKA sebesar Rp 250 juta.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Erik Purnama Putra
Suasana bangunan Masjid Al Hijr II Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor pasca kebakaran di Kota Bogor, Jawa Barat, Ahad (23/10/2022).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Suasana bangunan Masjid Al Hijr II Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor pasca kebakaran di Kota Bogor, Jawa Barat, Ahad (23/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Masjid Al-Hijri di Universitas Ibn Khaldun (UIKA), Jalan Sholeh Iskandar, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor diresmikan pada Selasa (11/4/2023). Selain akan menjadi kantor pimpinan kampus, UIKA berharap masjid lima lantai tersebut bisa menjadi pusat peradaban dan perubahan masyarakat.

Saat ini, baru dua dari lima lantai Masjid Al-Hijri dan kubah yang sudah rampung. Kendati demikian, masjid tersebut sudah bisa digunakan untuk beribadah. Rektor UIKA, Endin Mujahidin, menargetkan pada Agustus 2023, para pimpinan kampus sudah bisa berkantor di lantai empat Masjid Al-Hijri.

"Mudah-mudahan masjid ini menjadi pusat peradaban dan perubahan masyarakat yang dilakuakn secara islami. Jadi perubahan, pengembangan, ilmu, dan seterusnya terpusat di masjid. Insya Allah bisa terlaksana secara islami," ujar Endin saat peresmian di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/4/2023).

Dia menyebutkan, anggaran yang dikumpulkan untuk pembangunan masjid pencapai Rp 2,2 miliar. Adapun Rp 1,1 miliar di antaranya dikumpulkan melalui wakaf melalui dewan kemakmuran masjid (DKM), dan Rp 1,1 miliar sisanya dikumpulkan melalui pihak kampus. Menurut Endin, besarnya dana yang terkumpul cukup besar.

Hal itu menunjukkan bahwa kejamaahan di UIKA sangat tinggi. "Ini Insya Allah merupakan modal yang sangat besar untuk menyelesaikan pembangunan masjid selanjutnya. Kita targetkan 2023 ini pembangunan masjid di interiornya harus selesai. Mudah-mudahan 2024, masjid ini akan selesai semuanya," ucap Endin berharap.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mendoakan agar Masjid Al-Hijri mendapat keberkahan. Ditambah dengan para pimpinan rektorat yang berkantor di masjid. Dia menilai, menjadikan masjid sebagai pusat peradaban merupakan ikhtiar yang mulia, namun tidak mudah.

Pasalnya, banyak keterbatasan yang dihadapi, mulai dari kendala penganggaran, perencanaan, hingga masalah sumber daya masyarakat (SDM). "Tapi tentu ikhtiar itu tidak boleh putus. Masjid ini insya Allah akan menjadi kebanggan Kota Bogor, karena menyatu dengan lembaga pendidikan UIKA. Jadi kalau bercita-cita ingin menjadi pusat peradaban, sungguh sangat memungkinkan dan sangat mulia," ujarnya.

Bima mengakui, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor pun ingin menjadi bagian dari ikhtiar besar tersebut. Secara simbolis, Bima pun menyerahkan bantuan untuk Masjid Al-Hijri dan UIKA sebesar Rp 250 juta. Dia berharap, bantuan dari Pemkot Bogor bisa mempercepat ikhtiar bersama untuk menjadikan Masjid Al-Hijri sebagai pusat peradaban.

"Mudah-mudahan bawa keberkahan dan ini merekatkan terus silaturahim UIKA dan Pemkot Bogor. Saya menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya atas peran UIKA dan seluruh civitas akademika yang selama ini sangat besar kontribusinya bagi Pemkot Bogor secara khusus dan umum membangun manusia, generasi islami dan qurani di Kota Bogor tercinta," kata Bima.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement