Rabu 26 Nov 2025 23:37 WIB

BPBD Medan Siaga Bencana, Waspada Hujan Lebat Sepekan ke Depan

Hujan berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi berupa banjir dan longsor.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Warga melintasi banjir di Kecamatan Medan Labuhan, Medan, Sumatra Utara, Ahad (12/10/2025). BPBD Kota Medan melakukan pengawasan dan monitoring secara berkala dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem di wilayah itu.
Foto: ANTARA FOTO/Yudi Manar
Warga melintasi banjir di Kecamatan Medan Labuhan, Medan, Sumatra Utara, Ahad (12/10/2025). BPBD Kota Medan melakukan pengawasan dan monitoring secara berkala dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem di wilayah itu.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Sumatra Utara, melakukan pengawasan dan monitoring secara berkala dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem di wilayah itu. Pemerintah kota setempat juga gencar memberi edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dini serta memantau perkembangan cuaca secara berkala.

"BPBD Medan terus bersiaga dan waspada dalam menghadapi cuaca ekstrem dengan melakukan pengawasan dan monitoring," ujar Kepala BPBD Kota Medan Yunita di Medan, Rabu (26/11/2025).

Baca Juga

Selain melakukan pengawasan berkala, Yunita mengatakan pihaknya juga meminta seluruh masyarakat untuk berkoordinasi dengan pemangku kebijakan terkait khususnya BPBD bilamana terjadi bencana alam seperti banjir, longsor maupun bencana hidrometeorologi lainnya. "Masyarakat bisa menghubungi call center Pusdalops (Pusat Pengendalian Operasi) BPBD Medan dengan nomor 0813-7080-0880," kata dia.

Wali Kota Medan Rico Tri Putra Waas sebelumnya mengatakan Sumatra Utara khususnya Kota Medan berpotensi terjadi hujan berdasarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I. "Dalam sepekan ke depan, Sumatra Utara khususnya Kota Medan berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat," ujar Rico Waas.

Ia mengatakan potensi terjadinya hujan tersebut berdasarkan informasi BMKG bahwa analisis pola angin lapisan 3000 fit 17 November yang menunjukkan adanya pusat tekanan rendah di Selat Karimata akibat belokan angin membawa angin barat yang cukup kuat yang bersifat konvergensi di Sumatera Utara. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya mengingatkan masyarakat agar tetap waspada potensi terjadinya cuaca ekstrem di Sumatera Utara yang dapat terjadi hingga 27 November 2025

"Kondisi tersebut dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi berupa banjir dan longsor," ujar Kepala BMKG Wilayah I Hendro Nugroho.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement