Rabu 26 Nov 2025 20:58 WIB

Wakil Ketua MPR Ungkap Tantangan Guru di Era Digital

Ibas sampaikan apresiasi tinggi kepada para guru.

Peringatan Hari Guru Nasional 2025 bertajuk
Foto: Dok Istimewa
Peringatan Hari Guru Nasional 2025 bertajuk "Guru Penjaga Masa Depan Bangsa: Memperkuat Karakter, Ilmu, dan Demokrasi" di Gedung Nusantara V, Kompleks MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta Rabu (26/11/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono, menyampaikan apresiasi mendalam atas peran guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus membentuk karakter generasi penerus di era perubahan teknologi yang begitu cepat.

Apresiasi itu disampaikan Ibas, begitu akrab disapa, saat menghadiri Peringatan Hari Guru Nasional 2025 bertajuk "Guru Penjaga Masa Depan Bangsa: Memperkuat Karakter, Ilmu, dan Demokrasi" di Gedung Nusantara V, Kompleks MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta Rabu (26/11/2025).

Baca Juga

Dia menegaskan guru adalah penjaga masa depan bangsa, pilar utama pendidikan yang menentukan kualitas dan arah kemajuan Indonesia ke depan.

Karena itu, peningkatan keterampilan guru, digitalisasi pembelajaran, serta kesejahteraan dan perlindungan profesi guru harus menjadi prioritas dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Dalam sambutannya, alumni Program Doktor S3 IPB University tersebut mengawali dengan memberikan penghormatan penuh kepada seluruh guru yang telah berkontribusi besar bagi kemajuan bangsa.

“Selamat Hari Guru! Tepatnya tanggal 25 November 2025. Applause untuk guru-guru hebat,” ucap Ibas, memberikan momen apresiasi kepada seluruh guru di Indonesia yang disambut tepuk tangan meriah para 450 peserta yang hadir secara fisik di Gedung Nusantara V, “Rumah Rakyat” tempat aspirasi bangsa diperjuangkan.

Ibas menekankan pentingnya peran guru sebagai pilar utama dalam tujuan bernegara. “Hari ini kita berkumpul untuk menghargai peran luar biasa para guru di seluruh Indonesia. Yang telah menjadi bagian dari tujuan bernegara,” tuturnya sembari mengutip amanat Konstitusi Pasal 31 UUD NRI 1945 mengenai hak pendidikan bagi seluruh warga negara.

Menurutnya, guru bukan hanya pengajar, melainkan juga pembentuk masa depan bangsa. “Guru adalah cahaya yang menuntun perjalanan hidup generasi penerus bangsa. Guru, membentuk dan menuntun masa depan bangsa ini.”

Ibas menegaskan apresiasi Partai Demokrat terhadap peran guru lintas wilayah Indonesia. “Kami, Fraksi Partai Demokrat mengucapkan terima kasih kepada seluruh guru… dari desa, kota, pesisir, pegunungan, hingga wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal),” ucapnya.

“Hari Guru adalah momen untuk mengingat kembali betapa berharganya peran guru dalam hidup kita. Meskipun bekerja dalam diam, jasanya terasa sepanjang hayat.” Pernyataan tersebut kembali disambut dengan tepuk tangan panjang dari peserta.

Lebih lanjut, lulusan S2 Nanyang Technological University (NTU) Singapura ini menegaskan komitmen Fraksi Partai Demokrat untuk terus mengawal peningkatan kesejahteraan guru, termasuk perlindungan profesi dan kepastian status kerja yang layak.

Dia menekankan pentingnya penguatan kompetensi melalui pelatihan berkelanjutan yang adaptif terhadap perkembangan era digital, terutama bagi guru SD yang berperan besar dalam membangun fondasi karakter anak sejak dini.

Pendekatan pembelajaran menyenangkan dan berkarakter (fun learning berkarakter) diyakini menjadi kunci untuk menciptakan generasi unggul—cerdas secara akademik, kuat secara moral, serta berdaya saing dalam menghadapi masa depan.

Dia menambahkan bahwa guru tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga nilai moral yang menjadi fondasi bangsa. Di tengah tantangan digital dan perubahan budaya saat ini, menurut Ibas, guru tetap menjadi kompas bangsa.

“Di era perubahan yang cepat, guru menjadi penuntun arah, memastikan setiap anak bisa menapaki jalan yang benar. Oleh karena itu, menjaga guru sama artinya menjaga masa depan bangsa.”

Dia menyebut, tantangan guru hari ini besar yaitu teknologi bergerak cepat, fasilitas tidak merata, dan nilai anak-anak diuji oleh perubahan budaya.

“Namun, peran guru tetap vital: membangun karakter, literasi digital, toleransi, kreativitas, dan interaksi. Serta menjaga nilai Pancasila dan meningkatkan rasa cinta tanah air,” ungkap Anggota Dewan Pertimbangan KADIN Indonesia ini.

Karena itu, dia menyerukan dukungan nyata terhadap profesi guru. “Kita berharap guru mendapatkan pelatihan, dukungan, kesejahteraan, dan perlindungan kerja yang layak. Karena guru yang kuat berarti pendidikan yang kuat. Dan itulah jalan menuju Indonesia Emas 2045!” serunya penuh semangat.

Salah satu peserta, Cecep Rudi Hartono, Kepala Sekolah SDN 2 Selawi Purwakarta, menyampaikan aspirasi terkait peningkatan kesejahteraan guru, percepatan sertifikasi bagi guru honorer, serta perlindungan hukum agar tenaga pendidik tidak mudah terjerat pidana dalam menjalankan tugas.

Dia juga menyampaikan kerinduan terhadap masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dinilai memberikan perhatian besar pada kesejahteraan guru.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement