Selasa 12 Aug 2025 14:52 WIB

Pramono Pamerkan Kebijakannya di Forum ASEAN, Wamendagri: Harus Dicontoh

Wamendagri apresiasi Pemprov DKI yang mewajibkan ASN menggunakan transportasi umum

Rep: Bayu Adji Prihammanda / Red: Erik Purnama Putra
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo hadir sebagai pembicara dalam ASEAN Sustainable Urbanisation Forum (ASUF) 2025 di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (12/8/2025). Dalam forum itu, Pramono keseriusan Jakarta untuk menembus top 20 global city pada 2045.

Pramono mengatakan, upaya untuk menjadikan Jakarta sebagai kota global akan dilakukan dengan menempatkan keberlanjutan (sustainability) sebagai fondasi utama pembangunan kota. Hal itu menjadi penting sebagai pijakan untuk menentukan kebijakan.

Baca Juga

"Hari ini saya ingin membagikan rencana jangka panjang Jakarta untuk menjadi salah satu dari 20 kota global teratas di dunia. Perjalanan ini akan kita tempuh dengan transformasi berkelanjutan, kolaborasi kuat, dan kemajuan bersama, sejalan dengan semangat ASEAN," kata Pramono melalui keterangan pers di Jakarta, Selasa.

Dia memaparkan, saat ini Jakarta berada di peringkat 74 dalam Kearney’s 2024 Global Cities Index. Untuk naik peringkat, Jakarta telah menyiapkan peta jalan menuju 2045 yang mencakup penguatan sumber daya manusia, transformasi birokrasi, penguatan identitas budaya, komunikasi publik yang transparan, serta pengurangan emisi dan pembangunan infrastruktur ramah lingkungan.

Pramono menegaskan, peran Jakarta dalam ASEAN Community Vision 2045 diwujudkan melalui berbagai inisiatif prioritas. Salah satunya adalah dengan membangun Jakarta Future Festival sebagai platform dialog kebijakan inklusif dan keterlibatan warga.

Tak hanya itu, ia mengeklaim, Pemprov DKI telah menerapkan gender-responsive governance melalui layanan transportasi umum khusus perempuan, seperti bus Transjakarta khusus perempuan. Termasuk program kesehatan komunitas Pasukan Putih yang memprioritaskan layanan kesehatan rumah (home service) bagi lansia.

"Kami juga mengembangkan balai latihan kerja untuk mencetak tenaga kerja siap pasar, serta memperluas aplikasi JAKI agar layanan publik semakin terhubung dan mudah diakses," ujar Pramono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement