Senin 06 Sep 2021 20:33 WIB

Psikolog Minta Media Batasi Tema Jika Muat Saipul Jamil

Psikolog ingatkan ada korban pelecehan Saipul yang mungkin masih trauma.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Indira Rezkisari
Terdakwa kasus suap penyelesaian kasus PN Jakarta Utara Saipul Jamil berjalan usai menyampaikan nota pembelaan dalam sidang pledoi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (26/7).
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Terdakwa kasus suap penyelesaian kasus PN Jakarta Utara Saipul Jamil berjalan usai menyampaikan nota pembelaan dalam sidang pledoi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (26/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi dangdut Saipul Jamil yang melakukan pencabulan anak lima tahun lalu kini telah bebas dan disambut meriah, bahkan berbagai stasiun televisi (TV) mengundangnya di layar kaca. Psikolog balita, anak, dan remaja Ratih Zulhaqqi menilai Saipul Jamil punya hak asasi manusia (HAM), namun media harus membatasi tema saat menampilkan Saipul.

Menurut Ratih, tidak ada orang yang setuju dengan pelecehan seksual. "Kita harus perangi pelecehan seksual dan tidak setuju, tetapi tidak boleh melanggar hak asasi manusia (HAM). Kalau dia (Saipul Jamil) sebagai pelaku kejahatan seksual pencabulan anak, kan dia sudah menanggung yang dilakukan (dihukum penjara)," ujarnya saat dihubungi Republika, Senin (6/9).

Baca Juga

Ia meminta masyarakat jangan terlalu menghakimi Saipul Jamil karena dia juga memiliki hak untuk bekerja. Kemudian, dia melanjutkan, ketika Saipul Jamil diundang ke acara TV maka media yang perlu membatasi tema apa yang perlu diangkat.

Menurutnya, ketika Saipul Jamil diundang di acara TV untuk sekadar menanyakan kabar, kemudian bersilaturahim tidak menjadi masalah. "Tetapi kalau membahas masuk penjara gara-gara kasus pencabulan anak dan pelecehan seksual, kok bisa kejadian, bagaimana ceritanya, itu yang tidak boleh. Jangan mencari panggung untuk memberikan pembelaan diri yang jelas-jelas dia sudah terbukti bersalah," katanya.

Ia meminta media benar-benar harus membatasi yang akan ditanyakan. Sebab, dia melanjutkan, ada batasan dan media jangan hanya ingin menaikkan rating. Kemudian meminta Saipul Jamil menceritakan kenapa melakukan tindakan. Ia menegaskan, hal tersebut tidak boleh dan tidak pantas.

"Pasti korban belum tentu nyaman karena kita harus menghargai hak korban juga kan," ujarnya. Ia khawatir kisah Saipul Jamil dengan korbannya terus diumbar.

Sebelumnya, sudah lima tahun berlalu, kasus yang pernah menjerat penyanyi dangdut, Saipul Jamil, kini kembali menjadi sorotan. Ini lantaran penyanyi dangdut berusia 41 tahun yang resmi bebas dari Lapas Cipinang pada Kamis (2/9) dan disambut meriah.

Saipul bahkan melambaikan tangan dari dalam mobil, wajahnya tersenyum semringah. Dia pun terlihat memakai kalung bunga di leher. Kemudian, Saipul Jamil juga diundang di berbagai acara TV. Kehadirannya jadi menuai pro kontra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement