REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Pencarian dan Penyelamatan (Basarnas) belum memastikan apakah operasi SAR untuk korban Lion Air JT 610 akan dihentikan pada Rabu (7/11) besok. Basarnas dan unsur terkait akan melihat perkembangan situasi sebelum memutuskan apakah operasi SAR dihentikan atau dilanjutkan.
"Kami belum bisa menentukan, besok baru akan melaksanakan analisis dan evaluasi," kata Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Nugroho Budi Wiryanto di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (6/11).
Diketahui, operasi SAR untuk korban Lion Air itu dilakukan selama tujuh hari sejak kecelakaan terjadi pada Senin (29/10). Kemudian ditambah tiga hari sesuai keperluan. Total waktu SAR akan menjadi 10 hari pencarian pada Rabu (7/11). Aktivitas pencarian dan penyelamatan itu sendiri bisa ditambah harinya jika diperlukan.
Nugroho mengatakan Basarnas dan unsur terkait akan melihat perkembangan situasi di lapangan, baru kemudian memutuskan kelanjutan operasi. Kepala Basarnas dan staf, kata dia, akan melakukan pemantauan terlebih dahulu lewat udara maupun laut.
"Nanti akan ada rapat staf dan itu keputusannya besok," ujarnya.
Sementara itu, pembaruan data terkini terdapat 20 kantung jenazah yang ditemukan tim SAR pada operasi Selasa. Dengan begitu, kata dia, total terdapat 184 kantung jenazah yang ditemukan hingga hari ke sembilan pencarian. Adapun tim SAR saat ini, lanjut dia, fokus untuk mencari korban kecelakaan pesawat dibanding menemukan bagian-bagian kapal terbang.