Selasa 16 Aug 2016 19:35 WIB

Tokoh Minangkabau: Jokowi Jangan Telantarkan Arcandra

Arcandra Tahar
Foto: wikipedia
Arcandra Tahar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh Muda Minangkabau, Andre Rosiade mengatakan pihaknya sangat kecewa dengan perlakuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap Arcandra Tahar. Menurutnya Presiden Jokowi harus mempertanggungjawabkan nasib Arcandra setelah diberhentikan dari jabatan Menteri ESDM.

"Komitmen Archandra yang merupakan putra Minangkabau sejak awal seharusnya tidak perlu diragukan. Dengan kemampuan luar biasa, Archandra meninggalkan segala yang diraihnya ketika dipanggil Presiden Jokowi sebagai Menteri ESDM. Akan tetapi, setelah beberapa hari menjabat Archandra justru dikorbankan," tegasnya dalam keterangan pers, Selasa (16/8).

Andre mengatakan dalam waktu sekitar 20 hari menjabat Menteri ESDM, Archandra sudah memberikan kontribusi besar bagi pembangunan Indonesia yang pro republik, pro NKRI, yakni dengan melakukan efisiensi dalam pengembangan Blok Masela.

Ia melanjutkan, tidak tanggung-tanggung, efisiensi dari kesepakatan investasi untuk Masela mencapai sekitar 5 USD atau berkisar Rp 65 triliun. Selain Masela melalui onshore, Arcandra juga mempunyai berkomitmen untuk pengembangan di Blok Mahakam dan Indonesia Deepwater Development (IDD) berikut kelistrikan dan mineral serta pertambangan.

"Publik juga tahu bagaimana pada awal menjabat sebagai Menteri ESDM, Archandra menyambangi Komisi Pemberantasan Korupsi untuk pembenahan internal ESDM. Putra Minangkabau itu berkeinginan menutup setiap celah kemungkinan terjadinya tindak korupsi di sektor ESDM," katanya.

Menurutnya, Arcandra sadar betul bahwa program besar kementeriannya perlu mendapatkan pengawasan maksimal dari KPK. Semua itu dilakukan semata-mata untuk membantu Presiden Jokowi dalam membangun Indonesia ke depan yang lebih baik.

Ia mengatakan, sebelum mengangkat Putra-Putri Terbaik Minangkabau, Presiden semestinya mempertimbangkan berbagai hal secara matang. Pengorbanan besar Arcandra serasa menyakitkan bagi orang Minang ketika kemudian digugurkan Presiden Jokowi.

"Tanah Minangkabau, merupakan tanah leluhurnya, negara leluhurnya. Kami meminta Presiden Jokowi mencari langkah dan solusi ke depannya bagi Archandra. Bukan menelantarkannya setelah semua yang diraihnya di Amerika Serikat ditinggalkan," ujarnya.

Andre mendesak, presiden untuk menjawab sendiri perihal pengangkatan dan pemberhentian Arcandra, bukan buang badan dan menyerahkan penjelasan pemberhentian Arcandra kepada Mensesneg.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement