REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, program Makan Bergizi (MBG) telah membuka ratusan ribu lapangan pekerjaan baru. Dalam sembilan bulan pelaksanaannya, program unggulan Presiden RI Prabowo Subianto itu diperkirakan menyerap tenaga kerja hingga 380 ribu orang.
Menurut Luhut, penciptaan lapangan kerja itu terjadi karena MBG mendorong tumbuhnya rantai pasok pangan baru. Mulai kalangan peternakan ayam, produksi telur, kebun sayur, budidaya ikan, dan buah-buahan, hingga susu, terserap pasar sebagai bahan produksi MBG.
"Tadi (kalau) saya tidak keliru, lapangan kerja sudah berapa, 380 ribu yang terserap. Itu membantu sekali dalam keadaan ekonomi dunia yang tidak menentu sekarang ini," kata Luhut bersama Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana dalam konferensi pers di kantor DEN, Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2025).
Dia menjelaskan, program tersebut juga memastikan perputaran dana lebih banyak terjadi di daerah. Dengan keterlibatan pemerintah daerah dalam membangun kebun rakyat, kata Luhut, ekonomi lokal dapat bergerak lebih cepat. "Kalau uang berputar di bawah, itu akan menggerakkan ekonomi," kata Luhut.
Selain berdampak langsung pada penciptaan kerja, MBG juga mampu menumbuhkan ekosistem baru yang menghubungkan petani, peternak, nelayan, dan pemda. Luhut optimistis, angka serapan tenaga kerja akan terus meningkat seiring perbaikan data dan percepatan produksi pangan di daerah.