Jumat 03 Oct 2025 18:52 WIB

Luhut Klaim Sinkronisasi Data Bansos dan Program MBG Makin Akurat

Kepala DEN Luhut menggelar pertemuan tertutup dengan Kepala BGN Dadan.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala DEN Luhut Binsar Pandjaitan dan Kepala BGN Dadan Hindayana di kantor DEN, Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2025).
Foto: Republika.co.id/Muhammad Noor Alfian Choir
Kepala DEN Luhut Binsar Pandjaitan dan Kepala BGN Dadan Hindayana di kantor DEN, Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, sinkronisasi data antarinstansi untuk program bantuan sosial (bansos) dan Makan Bergizi Gratis (MBG) kini semakin akurat. "Kita tadi sangat puas dengan singkronisasi data itu. Tentu, Masih ada yang kurang, tapi makin akurat. Ini baru sembilan bulan berjalan," kata Luhut usai melakukan pertemuan tertutup dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana di kantor DEN, Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2025).

Luhut menerangkan, kehadiran Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah juga mulai membentuk ekosistem rantai pasok pangan baru. SPPG berperan dalam penyediaan telur, pisang, ikan, dan komoditas lain untuk memenuhi kebutuhan MBG. "Dari data kelihatan sudah mulai hampir ada kekurangan (stok) sehingga dipercepat proses melahirkan peternakan ayam, menghasilkan telur, pisang, dan seterusnya," ujar Luhut.

Baca Juga

Dia menegaskan, keterlibatan pemerintah daerah menjadi faktor penting untuk memperkuat ekosistem tersebut seperti yang dilaporkan Dadan. "Jadi sekarang harus ada, itu makanya Pemda ini sangat penting, yang membangun kebun sayur, kebun pisang, kebun ini, dan seterusnya. Dan kalau itu terjadi, saya kira perputaran dana di bawah akan jalan dan …lapangan kerja," kata Luhut.

Di sisi lain, Luhut juga menekankan sinkronisasi data menjadi hal penting. Tidak hanya untuk memperkuat program MBG tetap sasaran, sambung dia, melainkan juga agar penyaluran bantuan sosial (bansos) dan lainnya bisa sampai kepada yang membutuhkan. "Jadi bansos, PKH, ada tujuh macam itu semua nanti akan betul-betul akurat, tepat sasaran. Nah itu kita kaitkan tadi, baru ketemu dengan Badan Gigi Nasional, sehingga nanti semua data kita secara nasional akan terintegrasi," kata Luhut.

Mantan menko marves itu mengakui, dalam proses sinkronisasi masih ada kekurangan. Namun, Luhut optimistis, data yang dihasilkan akan lebih akurat karena dibarengi dengan pembentukan tim dari DEN seiring berjalannya waktu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement