REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, mengungkapkan bahwa Iran telah mengundang Presiden RI Prabowo Subianto untuk berkunjung ke Iran. Undangan ini diterima dengan baik oleh Presiden Prabowo, yang sedang mempersiapkan kunjungan tersebut dalam waktu dekat.
Pernyataan ini disampaikan Dubes Boroujerdi di sela-sela acara pembukaan pameran arsip dalam rangka 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Iran, yang digelar di Jakarta pada Rabu malam. Dubes Boroujerdi juga mengingatkan bahwa mendiang Presiden Raisi telah melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada tahun 2022, dan Iran kini menantikan kunjungan balasan dari Presiden Prabowo.
"Kami siap menyambutnya kapan pun Yang Mulia siap," ujar Dubes Boroujerdi.
Posisi Iran terhadap Perdamaian di Gaza
Selain undangan tersebut, Dubes Boroujerdi juga menyampaikan sikap Iran terkait situasi di Gaza. Iran tidak berniat mengirim pasukan perdamaian ke wilayah tersebut, karena menurut mereka perlindungan hak-hak rakyat Palestina harus menjadi prioritas utama sebelum melaksanakan kegiatan perdamaian apa pun.
Dia menegaskan bahwa upaya perdamaian yang dilakukan untuk menghentikan genosida dan pertumpahan darah di Jalur Gaza sangat dihargai oleh Iran. Iran berkomitmen untuk mendukung semua kegiatan yang mempromosikan perdamaian dan keamanan di kawasan tersebut.
"Namun, kami percaya jika kami ingin mencapai perdamaian sejati di Palestina, kami harus melindungi hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib mereka sendiri," tambahnya.
Resolusi PBB tentang Pasukan Stabilisasi Internasional di Gaza
Pada 17 November 2025, Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi yang disponsori oleh Amerika Serikat untuk membentuk Pasukan Stabilisasi Internasional (ISF) di Gaza. ISF, yang akan bekerja sama dengan Israel dan Mesir, memiliki mandat selama dua tahun untuk mengamankan perbatasan Gaza, melindungi warga sipil, menyalurkan bantuan kemanusiaan, dan melatih kembali kepolisian Palestina.
Resolusi ini didukung oleh 13 negara anggota DK PBB, sementara Rusia dan China menyatakan abstain.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.