Sabtu 08 Nov 2025 14:02 WIB

Usai Insiden Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Disdik Keluarkan SE tentang Keamanan Sekolah

Akibat insiden itu, setidaknya terdapat 54 korban yang mengalami luka-luka.

Rep: Bayu Adji/ Red: Muhammad Hafil
Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Bareskrim Polri melakukan olah TKP di lokasi ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (7/11/2025). Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri mengungkapkan hingga saat ini pukul 19.00 WIB proses olah TKP masih berlangsung dan pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terkait insiden ledakan tersebut. Peristiwa ledakan tersebut terjadi sebanyak dua kali pada sekitar pukul 12.15 WIB di area musala sekolah saat sejumlah siswa dan guru sedang melaksanakan ibadah shalat Jumat. Sementara menurut keterangan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, jumlah korban luka akibat insiden tersebut hingga saat ini sebanyak 55 orang. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Bareskrim Polri melakukan olah TKP di lokasi ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (7/11/2025). Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri mengungkapkan hingga saat ini pukul 19.00 WIB proses olah TKP masih berlangsung dan pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terkait insiden ledakan tersebut. Peristiwa ledakan tersebut terjadi sebanyak dua kali pada sekitar pukul 12.15 WIB di area musala sekolah saat sejumlah siswa dan guru sedang melaksanakan ibadah shalat Jumat. Sementara menurut keterangan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, jumlah korban luka akibat insiden tersebut hingga saat ini sebanyak 55 orang. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jakarta menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 38/SE/2025 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Keamanan di Satuan Pendidikan Provinsi DKI Jakarta. SE itu dibuat untuk menciptakan kegiatan belajar mengajar yang aman, tertib, nyaman, kondusif dan efektif.

Kepala Disdik Provinsi Jakarta Nahdiana mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk menciptakan iklim pendidikan yang nyaman dan aman. Hal itu dilakukan agar peserta didik dapat melaporkan hal-hal yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban. 

Baca Juga

"Ini adalah upaya kami menjadikan kesehatan mental peserta didik sebagai prioritas dan fokus utama untuk meningkatkan kualitas hidup peserta didik," kata dia melalui keterangannya, Sabtu (8/11/2025).

Karena itu, Disdik mengeluarkan SE Nomor 38/SE/2025. SE itu akan berfokus untuk menciptakan kegiatan belajar mengajar yang aman, tertib, nyaman, kondusif dan efektif.

Melalui SE itu, Disdik disebut akan melakukan deteksi dini terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban. Selain itu, pihaknya juga akan memberikan edukasi kepada seluruh warga sekolah untuk menumbuhkan sikap saling menghormati dan bekerja sama antarwarga sekolah tanpa membedakan latar belakang, suku, agama, ras maupun status sosial.

"Serta tidak mudah percaya dan terprovokasi pada hal yang dapat membahayakan keamanan," kata dia.

Nahdiana juga juga mengimbau kepada guru/wali kelas dan orang tua agar memberikan pendampingan kepada peserta didik dengan aman, nyaman, sehat secara fisik maupun mental. Dengan begitu, para peserta didik dapat tetap fokus dalam mengikuti kegiatan belajar.

"Kami juga meningkatkan komunikasi dan koordinasi antara orang tua/wali murid, masyarakat dan pihak terkait dalam menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan belajar," kata dia.

Diketahui, insiden ledakan terjadi di lingkungan SMAN 72 Jakarta pada Jumat (7/11/2025) siang. Akibat insiden itu, setidaknya terdapat 54 korban yang mengalami luka-luka.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Republika, terduga pelaku peledakan adalah salah satu siswa SMAN 72 Jakarta. Namun, belum diketahui motif pelaku melakukan aksinya itu. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement