Jumat 07 Nov 2025 20:16 WIB

Apa Makna Tulisan di Balik 'Senjata' Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72 Jakarta, Ini Kata Kapolri

Kapolri memastikan terduga pelaku masih hidup dan tengah menjalani operasi.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Teguh Firmansyah
Senjata yang terlihat di dekat pria yang terkapar selepas ledakan di SMAN 72 Jakarta di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025).
Foto: Dok Republika
Senjata yang terlihat di dekat pria yang terkapar selepas ledakan di SMAN 72 Jakarta di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dua 'senjata' yang ditemukan di lokasi ledakan di SMA 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara (Jakarta) adalah barang main-mainan.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan senjata laras panjang imitasi itu bertuliskan nama-nama dan kalimat-kalimat tertentu.  “Kita temukan jenis senjatanya itu senjata mainan. Ada tulisan-tulisan tertentu,” kata Jenderal Sigit  usai dilantik menjadi anggota Tim Transformasi Reformasi Polri di Istana Merdeka, Jumat (7/11/2025).

Baca Juga

Menurut Kapolri dua senjata mainan yang ditemukan di dekat terduga pelaku sudah dalam pengamanan kepolisian. Namun Kapolri tak mau menyimpulkan terlalu jauh tentang arti di dalam tulisan tersebut. 

Tulisan di senjata itu akan didalami oleh kepolisian untuk dapat diketahui karakter dan latar belakang kejiwaan si terduga pelaku.

“Dan itu semuanya akan menjadi bagian yang akan didalami untuk mendalami motif, dan bagaimana yang bersangkutan (terduga pelaku) mendapatkan, kemudian merakit, dan kemudian melaksanakan aksinya itu,” ujar Kapolri

Kapolri mengatakan, terduga pelaku yang terkapar seusai ledakan masih dalam keadaan hidup. Pelaku menjalan operasi karena lukanya.  “Untuk saat ini, terduga pelaku sedang menjalani operasi,” ujar Jenderal Sigit.

Dari informasi sementara terduga pelaku peledakan di SMA 72 itu adalah warga di sekolah tersebut.

Jenderal Sigit, pun memastikan hingga saat ini, tak ada catatan korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun sedikitnya 50-an orang mengalami luka-luka akibat ledakan besar yang dilakukan terduga pelaku di musholla dalam kompleks SMA 72 itu.

Pelaku penyerangan di Eropa

Senapan yang terlihat dalam foto pria yang terkapar di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara dipenuhi tulisan-tulisan. Di antara tulisan-tulisan itu ada nama-nama para pelaku penembakan masjid di Eropa dan Kanada.

Di antara nama-nama yang dituliskan dengan cat putih di senapan laras panjang adalah Brenton Tarrant, Luca Traini, dan Alecandre Bissonette.

Senapan yang terlihat dalam foto pria yang terkapar di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara dipenuhi tulisan-tulisan. Di antara tulisan-tulisan itu ada nama-nama para pelaku penembakan masjid di Eropa dan Kanada. Di antara nama-nama yang dituliskan dengan cat putih di senapan laras panjang adalah Brenton Tarrant, Luca Traini, dan Alecandre Bissonette.

Brenton Tarrant (28 tahun) adalah pelaku dua penembakan massal teroris berturut-turut terjadi di Christchurch, Selandia Baru, tanggal 15 Maret 2019. Penembakan tersebut juga dilakukan saat shalat Jumat, pertama di Masjid Al Noor di Riccarton, pada pukul 13.40 dan segera setelah itu di Linwood Islamic Center pada pukul 13.52. Secara keseluruhan, 51 orang syahid dan 89 lainnya luka-luka, termasuk 40 orang akibat tembakan. Pelakunya adalah pria asal Australia.

Sedangkan Luca Traini adalah pelaku penembakan di kota Macerata, Marche, Italia pada 3 Februari 2018. Pria berusia 28 tahun itu menembak enam imigran asal Afrika sembari mengendarai Alfa Romeo 147. Traini juga menargetkan markas besar Partai Demokrat Italia yang berkuasa. Setelah serangan itu, Traini mengenakan bendera Italia di bahunya dan mengangkat tangannya untuk memberi hormat fasis.

Sementara Alexandre Bissonnette (27) adalah pelaku penembakan di masjid Pusat Kebudayaan Islam di lingkungan Sainte-Foy di Kota Quebec, Kanada pada 29 Januari 2017. Enam jamaah syahid dan lima lainnya terluka parah setelah shalat magrib ketika pria bersenjata memasuki ruang shalat sesaat sebelum pukul 8.00 malam. Bissonnette melepaskan tembakan selama sekitar dua menit.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement